Manado (ANTARA) - Sebanyak 16 kecamatan di wilayah Sulawesi Utara
​​​​(Sulut) siaga bencana kekeringan meteorologis, sebut Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Muhamad Candra Buana, Senin.

"Memang ada wilayah yang masuk kategori waspada bencana kekeringan meteorologis dan ada juga yang kategori siaga," sebut Candra di Manado.

Baca juga: Kekeringan meteorologis terpanjang landa tiga kabupaten di NTT

Keenam belas kecamatan yang masuk kategori siaga itu menyebar di delapan kabupaten dan kota yaitu Kota Manado, Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara dan Kepulauan Sitaro.

Siaga kekeringan di Kota Bitung (Kecamatan Aertembaga, Lembeh Utara dan Matuari), Kota Manado (Mapanget, Malalayang dan Bunaken), Kabupaten Bolaang Mongondow (Kecamatan Bolaang dan Dumoga Utara).

Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara(Kecamatan Kaidipang), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Kecamatan Kotabunan), Kabupaten Minahasa Utara (Kecamatan Likupang Barat), Likupang Timur dan Wori), Kabupaten Minahasa Tenggara (Kecamatan Ratahan) dan Kabuaten Kepulauan Sitaro (Kecamatan Siau Tengah dan Tagulandang).

"Dari data yang dibarukan hingga tanggal 1 September hari tanpa hujan di daerah-daerah tersebut lebih dari 31 hari," jelasnya.

Sementara itu, empat daerah kategori waspada bencana kekeringan dengan hari tanpa hujan lebih dari 21 hari yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Kecamatan Pinogaluman), Kabupaten Minahasa (Kecamatan Pineleng), Kabupaten Minahasa Tenggara (Kecamatan Ratatotok) dan Kabupaten Kepulauan Talaud (Kecamatan Lirung).

"Kami berharap warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kekeringan serta tidak bencana kebakaran," ajak Candra mengingatkan.

Baca juga: BMKG perkirakan puncak kemarau Sulut Agustus-September

Baca juga: Kekeringan meteorologis terpanjang landa Sumba Timur

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019