Purwokerto (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah terus memantau kondisi kesehatan jamaah haji asal wilayah setempat selama dua pekan sejak kedatangan di Tanah Air.

"Kami ditugaskan memantau kesehatan jamaah haji hingga 14 hari sejak mereka kembali ke Tanah Air usai menjalani ibadah haji di  Arab Saudi," kata Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten banyumas, Sadiyanto melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi dr. Arif Sugiono di Purwokerto, Jumat.

Dia mengatakan, tim dari puskesmas yang ada di wilayah masing-masing akan terus siaga selama 14 hari guna memantau kesehatan jamaah haji.
Baca juga: Kemenkes pantau kesehatan jamaah haji cegah penularan MERS-CoV

"Apabila ada haji yang merasa kondisi kesehatannya terganggu setelah kepulangan dari tanah suci diharapkan untuk segera melapor pada petugas kesehatan, terutama apabila ada keluhan demam, gejala infeksi saluran napas akut yang disertai dengan sesak nafas," katanya.

Dia mengatakan, tujuan pemantauan kondisi kesehatan jamaah haji secara umum dan secara khusus adalah untuk mewaspadai penyakit MERS-CoV atau virus corona, meningitis serta penyakit lainnya.

"Kami berharap seluruh jamaah haji asal wilayah Banyumas dalam kondisi yang sehat dan baik namun langkah antisipasi guna mewaspadai berbagai penyakit perlu dilakukan," katanya.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah menginformasikan bahwa jamaah haji Banyumas akan tiba di Tanah Air mulai 7 September 2019 mendatang.
Baca juga: Tim kesehatan pantau kesehatan jamaah haji selama 14 hari
Baca juga: PPIH Pantau Ketat Kesehatan Jamaah Haji


Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Banyumas, Purwanto Hendro Puspito mengatakan haji asal Banyumas yang tergabung dalam kloter 67, 68 dan juga 69 akan mendarat pada tanggal 7 September 2019.

Setelah itu, kata dia, jamaah haji yang tergabung dalam kloter 70 akan mendarat pada tanggal 8 September 2019.

"Sementara itu jamaah haji yang tergabung dalam kloter 96 akan mendarat di indonesia pada tanggal 15 September 2019," katanya.

Sebelumnya, dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek berpesan pada para jemaah haji untuk menyimpan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) yang dibagikan petugas kepada jemaah haji setelah turun pesawat.

Jamaah haji diimbau untuk mengecek kesehatan secara rutin ke Puskesmas untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari Timur Tengah.
"Selama tiga minggu kartu itu dipegang. Dan jika ada yang sakit, bawa ke Puskemas dan rumah sakit. Kartunya diperlihatkan," kata Nila.
Baca juga: Dinkes Mataram pantau kesehatan haji setelah pulang
Baca juga: Petugas kesehatan diminta lebih proaktif pantau jamaah

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019