Untuk menekan angka jamaah haji meninggal dan sakit diperlukan sistem "isthita'ah" (mampu pergi secara kesehatan) yang lebih baik
Boyolali (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) Debarkasi Surakarta, Jawa Tengah  menyebutkan perlunya pemeriksaan kesehatan jamaah pada penyelengaraan tahun depan dapat lebih diperketat untuk menekan haji sakit dan meninggal dunia di Tanah Suci.

"Jumlah jamaah haji asal Debarkasi Surakarta yang meninggal hingga, Rabu, pukul 18.20 WIB, bertambah tiga orang, sehingga menjadi 49 orang,"  kata Ketua Bidang Pemberangkatan dan Penerimaan Jamaah PPIH Debarkasi Surakarta, Afif Mundzir, di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali, Rabu.

Tiga jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci tersebut yakni Soegiarti Pawiro Setiko (78) warga Mriyan Wetan RT 01 RW 04 Kabupaten Temanggung tergabung kloter 15, Sutarji Kasandimedjo Solikhin (80), warga Canden RT 001 Bantul DIY kloter 23, dan Amat Insan Atmo Diryo (92), warga Ceper RT 02 RW 48 Sleman DIY kloter 97.

Menurut Afif Mundzir ketiga jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci tersebut dilaporkan karena sakit gangguan penafasan.  Mereka meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi, pada Senin (26/8). Sedangkan, jamaah yang menjalani perawatan di RSAS, ada lima orang, dan setibanya di Tanah Air kemudian dirujuk di RSU Dr. Moewardi Solo, ada tujuh orang.

Menurut dia, jumlah jamaah meninggal tersebut sebetulnya jika dibanding pelaksanaan haji 2018 sudah menurun. Namun, penyelenggaraan tahun 2019 angka jamaah risiko tinggi meningkat sekitar 5 persen yakni dari 65 persen menjadi 70 persen.

Kendati demikian, kata dia, untuk menekan angka jamaah haji meninggal dan sakit diperlukan sistem "isthita'ah" (mampu pergi secara kesehatan) yang lebih baik.

Hal ini, katanya, dimulai dari cek kesehatan di daerah di mana petugas daerah harus menjalankan seleksi calon haji lebih ketat, sehingga jamaah yang diberangkatkan berhaji kondisinya benar-benar sehat.

PPIH Debarkasi Surakarta hingga kini telah memulangkan jamaah haji sebanyak 33 kloter dari 97 kloter yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Menurut Kepala Sub Bagian Penerangan, Humas, dan Protokol PPIH Surakarta Agus Widakdo, jamaah haji kloter 32 gabungan asal kabupaten Temanggung dan Kebumen dengan sebanyak 358 orang telah tiba di Tanah Air, pukul 05.05 WIB.

Jamaah haji kloter 33 juga asal Temanggung dan Kebumen sebanyak 360 orang juga telah tiba, dan kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing pada Rabu petang ini.

"Jumlah jamaah haji yang sudah dipulangkan hingga kloter 33 sebanyak 11.835 orang atau sekitar 34 persen dari total 34.756 orang yang diberangkatkan berhaji tahun ini," katanya. 


Baca juga: Haji Debarkasi Surakarta yang meninggal bertambah satu orang

Baca juga: Jamaah haji Embarkasi Surakarta meninggal menjadi 45 orang

Baca juga: 8.243 haji Debarkasi Surakarta dipulangkan ke daerah masing-masing

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019