Badung (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhamad Nasir menjelaskan, peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) akan diberikan pendampingan, baik dari rektorat di universitas masing - masing maupun dari Kemenristekdikti.

Hal ini agar inovasi yang tertuang dalam pimnas dapat menghasilkan start up atau usaha rintisan, kata  Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhamad Nasir saat membuka Pimnas ke-32 di Garuda Wisnu Kencana, kawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

"Nanti setelah masuk dalam Pimnas diharapkan melalui Rektor bisa mendorong mereka untuk meningkatkan lagi inovasi - inovasi yang lebih baik. Setelah itu nanti ada pendampingan dari kementerian dan nanti kami hubungkan dengan industri. Karena itu menjadi penting yang awalnya dari kecil bisa menjadi besar," katanya.

Ia mengatakan dari pendampingan yang telah dilakukan Kementerian, ada start up yang dapat menghasilkan omzet hingga Rp6 Miliar. Start Up tersebut berasal dari hasil kreativitas mahasiswa lulusan salah satu perguruan tinggi di Indonesia.

"Dari pendampingan yang sudah dilakukan oleh kementerian, ada start up yang menghasilkan omzetnya hingga Rp6 Miliar, sudah ada start up yang baru dari mahasiswa, lumayan kan dari mahasiswa lulusan dari perguruan tinggi," jelasnya.

Dia menuturkan bahwa penting membangun infrastruktur dan ekosistem yang ada di perguruan tinggi agar bisa menghasilkan inovasi-inovasi dari hasil kreativitas mahasiswa. Oleh karena itu, Ia menegaskan penting juga adanya kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan industri untuk bisa menghasilkan inovasi yang baik.

"Nah penting adanya kolaborasi yang baik antara dosen, mahasiswa dan industri untuk bisa menerapkan dari inovasi itu, mudah-mudahan apa yang kita bangun ini akan menjadi budaya Indonesia yang mampu mengubah ekonomi Indonesia masa mendatang," kata Muhamad Nasir.

Dalam pembukaan Pimnas ke-32 diikuti oleh1.614 mahasiswa dan 460 dosen pendamping dari 70 perguruan tinggi negeri dan 56 perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia. Menurutnya, tahun ini jumlah peserta pimnas menjadi yang terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.

Peserta Pimnas ke-32 terbagi dalam 460 tim yang terpilih dari Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai tahun 2019 sebanyak 3.621 Proposal.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang dalam mempererat hubungan antarperguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kebhinekaan ini harus dijaga dengan baik, sehingga saling bahu membahu, dan juga bagaimana dapat meningkatkan pendidikan tinggi Indonesia yang satu dengan lainnya saling belajar dan saling memahami," tegasnya.
Baca juga: 21 tim penelitian UNM ikuti Pimnas ke 32 di Bali
Baca juga: 10 PKM UNS lolos Pimnas2019
Baca juga: 1.614 ilmuwan muda bertemu dalam Pimnas 2019 di Universitas Udayana

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019