Biak (ANTARA) - Budayawan Biak Mikha Ronsumbre mengharapkan rencana pertemuan tokoh masyarakat Papua dengan Presiden Jokowi dan Bupati/Walikota serta Gubernur Papua dapat memberikan solusi terhadap penyelesaian perlakuan rasisme mahasiswa Papua.

"Pertemuan dengan Presiden Jokowi menjadi sesuatu yang baik karena warga Papua dapat mengungkapkan perasaan hati atas penyelesaian kasus rasisme mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang," ungkap budayawan Biak Mikha Ronsumbre di Biak, Minggu.

Baca juga: Saran Edo Kondologit untuk Papua, pimpinan bertemu dalam acara adat

Baca juga: Kemenpora pastikan PON 2020 tetap digelar di Papua

Baca juga: Dua musisi Papua yang konsisten lantunkan tembang perdamaian


Ia menyebutkan, setelah acara pertemuan Presiden Jokowi bersama tokoh Papua serta Bupati/Walikota ada kebijakan lain yang dilakukan pemerintah pusat dalam menyikapi aksi demo damai masyarakat Papua 20-22 Agustus 2019.

Mikha mengatakan, tindak lanjut dari keputusan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi bersama tokoh Papua bisa memberikan keputusan yang tepat untuk penyelesaian Papua.

"Menjadi salah satu peserta pertemuan dengan Presiden Jokowi merupakan suatu kesempatan untuk mengungkapkan persoalan penyelesaian Papua secara bermartabat," harap.

Sementara itu, Bupati Biak Numfor, Papua Herry Ario Naap menyatakan kesiapannya untuk mengikuti kegiatan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Jakarta.

"Hasil pertemuan Presiden Jokowi bersama masyarakat Papua diharapkan menjadi momentum yang tepat dalam menyikapi penanganan aspirasi masyarakat," harap Bupati Biak Numfor Herry Naap.

Hingga Minggu pukul 20.00 WIT aktivitas warga Biak Numfor berlangsung kondusif dimana berbagai kegiatan perekonomian warga Biak berlangsung normal.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019