tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan yang serius hanya faktor usia dan mengalami keletihan
Belitung,Babel (ANTARA) - Sebanyak 120 anggota jamaah haji Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diimbau untuk memeriksakan kesehatan setelah kepulangan ke daerah asal guna menjaga kondisi kesehatan agar tetap baik untuk menjalankan aktivitas ke depannya.

"Kami sarankan kepada mereka dalam waktu dua sampai tiga hari ke depan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya sebagai tindak lanjut apabila mengalami gangguan kesehatan," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Belitung Suyanto di Tanjung Pandan, Minggu.

Dia mengatakan 120 haji asal daerah itu tiba di Belitung setelah diberangkatkan dari Debarkasi Palembang pada Minggu siang dalam keadaan sehat. Hanya saja, terdapat sejumlah haji yang batuk dan flu.

Selain itu, kata dia, tujuh haji juga harus turun dari pesawat menggunakan kursi roda dengan difasilitasi petugas Dinas Kesehatan setempat ketika tiba di Bandara Internasional H.A,S. Hanadjoeddin Belitung.

"Tetapi tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan yang serius hanya faktor usia dan mengalami keletihan," katanya.

Sebelumnya, tiga haji asal daerah itu selama pelaksanaan ibadah haji menggunakan kursi roda, namun secara keseluruhan ibadah yang mereka laksanakan dapat berjalan lancar.

"Pada waktu pelaksanaan wukuf mereka juga ikut tidak ada yang di pondok. Di Mina dan Mudzalifah juga ibadah berjalan lancar," katanya.

Ia berharap, kepada jamaah setelah tiba di daerah asalnya dapat menjadi teladan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.

"Kami ucapkan selamat datang kepada para jamaah, semoga apa yang dilaksanakan rukun, wajib, dan sunah haji dapat dilakasanakan di Tanah Air sebagai teladan di keluarga dan masyarakat," katanya.

Baca juga: 120 haji asal Belitung tiba di daerah asal
Baca juga: Kesehatan jamaah haji dipantau hingga dua pekan sejak kedatangan
Baca juga: Kemenkes raih empat penghargaan penyelenggaraan haji

Pewarta: Kasmono
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019