Kami menginginkan setiap personel PMI Kabupaten Lombok Utara memiliki keahlian lain berbasis ekonomi...
Lombok, NTB (ANTARA) - Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilatih cara mendaur ulang limbah berbahan plastik untuk dijadikan barang bernilai ekonomi sekaligus mengurangi polusi plastik.

"Kami sengaja menugaskan relawan untuk mengunjungi lokasi pengolahan sampah plastik di Desa/Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah untuk mempelajari dan mempraktikan langsung bagaimana cara mengolah limbah berbahan plastik," kata Wakil Kepala Markas PMI Kabupaten Lombok utara Sahabudy melalui sambungan telepon, Minggu.

Menurutnya, di lokasi pengolahan tersebut relawan diwajibkan mempelajari cara mengolah limbah plastik untuk dijadikan batako dan paving block, sehingga setelah menguasai ilmunya bisa ditularkan lagi ke masyarakat dalam peningkatan dan pemberdayaan ekonomi warga.

Tujuan utama pelatihan ini selain bisa menambah llmu, juga diharapkan bisa berdampak pada pemberdayaan masyarakat terutama korban gempa, dengan memanfaatkan limbah plastik tersebut. Ke depannya warga diharapkan bisa memiliki keterampilan, mandiri, serta memiliki penghasilan dan sejahtera.

Oleh karena itu relawan yang ditugaskan untuk belajar mendaur ulang limbah plastik ini diharapkan serius mempelajari  ilmu dari pihak pengolah dan tentunya harus bisa mempraktikannya langsung.

"Kami menginginkan setiap personel PMI Kabupaten Lombok Utara memiliki keahlian lain berbasis ekonomi, karena tugas mereka tidak hanya membantu, mengevakuasi dan melayani korban saat terjadi bencana. Tetapi pada fase pemulihan, relawan pun harus bisa memberdayakan masyarakat khususnya korban bencana," tambahnya.

Sahabudy mengatakan rencana kegiatan ini merupakan idenya untuk melestarikan lingkungan, apalagi banyak sampah-sampah plastik ditemukan di pantai dan destinasi-destinasi wisata lainnya .

Ke depannya pihaknya berencana mendirikan lokakarya terkait kegiatan ini dan melakukan perencanaan yang lebih matang lagi agar saat terjun langsung ke lapangan tidak ada kendala lagi. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019