Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat Muda Mahendrawan, bersama ratusan warganya yang tersebar di sejumlah Desa di Kecamatan Sungai Raya melaksanakan Shalat Idul Adha 1440 Hijriyah, Ahad di halaman Kantor Bupati setempat yang diselimuti kabut asap.

Meski suasana diselimuti kabut asap tidak menyurutkan itikad dan niat yang kuat bagi warga untuk melaksanakan Shalat Ied. Dengan kondisi ini, Dinas Kesehatan setempat juga membagikan masker kepada jamaah yang hadir.

Sebelum dilaksanakan Shalat Idul Adha, ratusan jamaah mengumandangkan Tahmid, Tahlil dan Takbir yang pimpin Ustadz Nasution Usman.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha ini dimulai tepat pukul 07.00 Wib, Ustadz Nasution Usman diamanahkan sebagai Imam dan Khatib.

Dalam khutbahnya, ustadz Nasution Usman mengajak  jamaah dan warga Kubu Raya untuk bersama-sama memaknai peristiwa heroik yang menimpa dan mendapatkan ujian besar dari Allah SWT untuk keluarga Nabi Ibrahim AS.

"Masalah pengorbanan, dalam lembaran sejarah Islam, diingatkan pada beberapa peristiwa yang menimpa Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusui," katanya.

Mereka ditempatkan di suatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorang pun.

Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih anak-anak itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri Palestina.

Ustadz Nasution menambahkan, meski jauh dari keramaian, namun baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat Jibril membuat mata air Zam Zam, sehingga Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.

"Setelah ujian itu Allah berikan, kemudian Allah SWT mengizinkan para malaikat menguji keimanan serta ketakwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah," tuturnya.

Dalam kitab "Misykatul Anwar" disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.

Di kesempatan yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, merasa bersyukur, karena pada perayaan Idul Adha 1440 H dirinya bersama masyarakat Kubu Raya bisa melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Kantor Bupati Kubu Raya yang merupakan kali pertamanya melaksanakan Shalat Ied di halaman kantor Bupati ini.

"Yang terpenting esensinya yaitu kita berusaha bagaimana mewujudkan Visi Kubu Raya yang religius. Selain itu, pelaksanaan Shalat Ied ini juga sebagai upaya kita untuk menyatukan masyarakat dan mengambil hikmahnya, karena hikmah dari Idul Adha inikan bagaimana kita bisa meneladani sifat kesabaran, keteguhan Iman dan tawakalnya keluarga Nabi Ibrahim As dalam menjalankan perintah Allah," kata Muda.

"Pada Perayaan Idul Adha tahun ini, Pemkab Kubu Raya menyumbangkan 19 ekor sapi dan 16 ekor kambing. Semua hewan kurban ini sudah disebar di sejumlah Kecamatan, sedangkan hewan yang di potong di kantor bupati ini hanya simbolik saja," tuturnya.

Usai melaksanakan Shalat Idul Adha, Bupati Muda yang didampingi Sekretaris Daerah Yusran Anizam, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyaksikan langsung proses penyembelihan hewan kurban dari aparatur sipil negara (ASN) dan Bupati Kubu Raya sendiri berupa 3 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang dilakukan di samping Masjid Al-Isra' komplek Kontor Bupati Kubu Raya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019