Surabaya (ANTARA) - Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengaku kecewa timnya gagal mengalahkan Madura United pada pekan ke-13 lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu sore.

"Tentu hasil yang sangat mengecewakan karena seri di kandang," ujar Djanur, sapaan akrabnya,

Meski disaksikan sekitar 18 ribu suporternya, bonek mania, Ruben Sanadi dan kawan-kawan ditahan Madura United dengan skor 2-2.

Gol-gol pada laga tersebut dilesakkan Amido Balde menit ke-42 dan Irfan Jaya menit ke-80 untuk Persebaya, sedangkan dua gol Madura United dicetak oleh Alberto Goncalves menit ke-11 dan 67.

Djanur meminta maaf kepada seluruh pecinta Persebaya dan hasil tersebut dijadikan evaluasi menjelang laga melawan tuan rumah Arema FC pada Kamis, 15 Agustus mendatang.

Menyoroti pertandingan, eks-pelatih Persib Bandung itu mengakui tak bermain lugas pada babak pertama dan gagal menciptakan sejumlah peluang, tapi di 45 menit kedua permainan berubah total sehingga sukses mendominasi pertandingan.

Tapi, hingga 90 menit berakhir tak ada gol tambahan, bahkan Amido Balde dan Manuchehr Jalilov yang memiliki peluang emas di dalam kotak penalti gagal mengonversikannya menjadi gol.

"Penyelesaian akhir selalu menjadi masalah. Masih ada waktu tiga hari latihan sebelum lawan Arema FC untuk membenahinya," ucap Djanur.

Pemain Persebaya, Andri Muliadi, juga mengaku kecewa terhadap hasil akhir dan berharap laga-laga berikutnya mampu mendapatkan hasil maksimal.

"Saya mewakili teman-teman meminta maaf karena hasilnya tidak sesuai harapan," kata bek tengah Persebaya yang baru pertama kali tampil di Liga 1 musim ini tersebut.

Tambahan satu poin membuat Persebaya harus melorot ke peringkat tujuh dengan raihan 18 poin hasil empat kali menang, enam imbang dan tiga kali menderita kekalahan dari 12 pertandingan.

Sedangkan, tim Laskar Sapi Kerap, julukan Madura United, bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan raihan 22 poin hasil enam kali menang, empat imbang dan dua kali kalah dari 12 pertandingan.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019