Diharapkan pameran ini bisa menjadi acuan bagi pengusaha Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Pengusaha makanan dan minuman nasional diundang hadir pada pameran dagang internasional Anuga di Koln, Jerman, pada 5-9 Oktober 2019 yang diikuti sekitar 7.400 peserta dari 100 negara termasuk Indonesia.

"Di pameran ini pengusaha nasional akan menyaksikan sendiri bagaimana teknologi terkini industri makanan dan minuman dihasilkan dari berbagai perusahaan dunia, sehingga diharapkan pameran ini bisa menjadi acuan bagi pengusaha Indonesia," kata Kepala Divisi Pameran EKONID Prieta Perthantri kepada pers di Jakarta, Jumat.

Dikatakan, dalam pameran yang diadakan dua tahun sekali ini, pada 2019 sebanyak 27 perusahaan Indonesia akan ikut dan didukung Atase Perdagangan KBRI Berlin dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Dalam hal ini Atase Perdagangan menggandeng sembilan pengusaha makanan dan minuman, sedangkan dari PPI akan menyertakan Pemerintah Kota Palembang, selain terdapat perusahaan nasional yang ikut secara mandiri.

Mengingat Anuga merupakan pameran dagang makanan dan minuman terbesar di dunia, kata Prieta, partisipasi Indonesia dalam ajang tersebut tidak pernah absen. Terhitung sejak 2013 Pemerintah Indonesia kembali mendukung keterlibatan perusahaan makanan dan minuman nasional, dan kembali partisipasi pada 2015, 2015, 2017, dan 2019.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini perusahaan Indonesia yang ikut Anuga berada di segmen fine food, yaitu makanan siap santap dan siap saji. Diikuti oleh segmen produk susu, dan makanan dan minuman beku.

Dalam setiap penyelenggaraan Anuga, total jumlah perusahaan dari seluruh negara yang ikut cenderung meningkat dari 6.409 peserta tahun 2011, menjadi 6.627 peserta tahun 2013, menjadi 7.189 peserta tahun 2015, dan tahun 2017 menjadi 7.405 perusahaan.

Sementara perusahaan Indonesia yang ikut Anuga tahun 2009 sebanyak sembilan perusahaan, tahun 2011 sebanyak 13 perusahaan, tahun 2013 sebanyak 30 perusahaan, tahun 2015 sebanyak 36 perusahaan, tahun 2017 sebesar 29 perusahaan, dan tahun 2019 ada 27 perusahaan.

Dilihat dari jumlah pengunjung asal Indonesia ke Anuga, pada 2009 sebanyak 101 orang, tahun 2011 sebanyak 160 orang, tahun 2013 sebesar 181 orang, tahun 2015 sebesar 134 orang, dan tahun 2017 sebesar 167 orang.

Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno yang hadir dalam teleconference, mengatakan pameran Anuga memiliki arti penting dan strategis bagi pengusaha Indonesia untuk mempromosikan makanan dan minuman di Jerman.

"Sebenarnya saat tampil di Anuga, produk makanan dan minuman Indonesia tidak hanya untuk pasar Jerman tapi juga ke negara-negara lain di Uni Eropa," kata Dubes Arif.

Dikatakan Dubes, pengusaha Indonesia harus lebih gencar lagi mempromosikan makanan dan minuman, mengingat saat ini sudah kalah bersaing dengan sesama negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

KBRI Berlin, katanya, akan memanfaatkan Anuga ini untuk lebih memperkenalkan produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Jerman dan Uni Eropa. "Tentu kami optimistis Anuga ini bisa menjadi jembatan untuk lebih mengenalkan lagi makanan dan minuman Indonesia," kata Arif.

Baca juga: UKM binaan BUMN ikut Pameran Kopi dan Coklat Afrika
Baca juga: Tingkatkan ekspor, Bekraf ikuti tiga pameran di Amerika Serikat

Baca juga: Kuliner UKM Sumbar akan dipamerkan di Jerman

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019