Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan waspada terkait potensi cuaca ekstrim di wilayah perairan Raja Ampat dan Sorong, Papua Barat.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari Denny Putiray, Kamis, mengutarakan, dari pantuan satelit ada potensi kemunculan awan gelap cumulunimbus di wilayah tersebut pada Jumat (9/7) hingga Sabtu (10/7).

"Untuk nelayan maupun penyedia jasa pelayaran terutama di Raja Ampat mungkin harus lebih hati-hati dan waspada. Biasanya para penyedia jasa ini melayani perjalanan dari para wisatawan dan mereka rata-rata menggunakan perahu speed dengan kecepatan lumayan tinggi," sebut Denny.

Dia menjelaskan, awan cumulunimbus tersebut berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai petir. Selain itu, angin kencang pun diperkirakan dapat muncul yang berdampak pada ketinggian gelombang.

"Kalau sudah ada awan gelap sebaiknya menepi atau menunda perjalanan sampai cuaca normal kembali," kata Denny lagi.

Untuk Papua Barat secara keseluruhan, pada Jumat (9/7) diperkirakan akan terjadi hujan. Potensi hujan merata di seluruh wilayah dari ringan hingga sedang.

Khusus untuk Manokwari, keadaan cuaca pada Jumat besok secara umum cerah berawan. Hujan ringan pun berpotensi terjadi di daerah tersebut.

"Di wilayah perairan, kecepatan angin secara umum akan berada pada kisaran 5 hingga 10 knots atau 10 sampai dengan 20 km/jam. Ketinggian gelombang antara 0,5 sampai 1 meter," ujarnya.

"Inilah keistimewaan kita tinggal di Papua Barat. Saat daerah lain sudah dilanda kemarau dan kekeringan, kita di Papua Barat masih bisa menikmati hujan," katanya menambahkan.*

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 2.9 terjadi di Raja Ampat

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019