Rs Bali Mandara Buka Pelayanan 28 Oktober

Pewarta : Ni Luh Rhismawati

Rs Bali Mandara Buka Pelayanan 28 Oktober

Suasana Rumah Sakit Bali Mandara yang baru dibangun. Antara Bali/Rhismawati/nym/2017

Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Bali Mandara akan membuka sebagian pelayanan dalam pembukaan praresmi atau "soft opening" pada 28 Oktober 2017 atau bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

"Hari Sumpah Pemuda, merupakan kebangkitan pemuda. Harapan kami, dengan semangat Sumpah Pemuda maka semua karyawan RSBM bersemangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Minggu.

Dinas Kesehatan terus melakukan evaluasi untuk persiapan "soft opening" RS milik Pemprov Bali yang berstandar internasional itu sehingga pada 28 Oktober siap menerima pasien untuk sejumlah layanan kesehatan yang dibuka.

"Karena baru soft opening, tentu belum semua layanan yang dibuka. Yang dibuka di antaranya pelayanan IGD, satu unit ruang operasi, sejumlah poliklinik, sarana rontgen, laboratorium, beberapa ruang rawat inap, utamanya dengan tempat tidur kelas III," ucapnya.

Menurut dia, kalau semua peralatan kesehatan RS Bali Mandara sudah lengkap baru akan dilakukan "grand opening".

"Desember tahun ini, kalau dari sisi pengadaan akan lengkap. Kamar operasi selesai kontrak 23 Desember, astungkara (mudah-mudahan) akhir tahun itu semuanya sudah lengkap," ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali merencakan RS yang berlokasi di kawasan wisata Sanur, Denpasar itu membuka sebagian layanan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Bali pada 14 Agustus 2017.

Hanya saja, rencana tersebut urung dilakukan karena terkendala penyelesaian lima ruang operasi dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) RS, yang meliputi perangkat komputer dengan jaringan internetnya.

Berbagai komponen ruang operasi tersebut, merupakan komponen di luar e-katalog, sehingga pengadaannya harus dilakukan melalui proses tender.

"Kita kan meminta yang berstandar internasional, ini agak rumit. Mulai dari standar dinding yang antibakteri, ketebalannya terstandar, antipecah, pengaturan sirkulasi udara harus terstandar, saluran pembuangan terstandar, lantainya harus terstandar dan sebagainya," ujar Suarjaya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa hari lalu juga berkesempatan meninjau kesiapan operasional Rumah Sakit Bali Mandara menjelang rencana "soft opening".

Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Dewa Gede Mahendra Putra saat kunjungan tersebut melihat fasilitas poliklinik, IGD, ruang operasi, ruang rawat inap, laboratorium dan manajemen.

Menurut orang nomor satu di Bali itu, pembukaan RS itu selain sebagai persiapan pelayanan dalam menghadapi IMF-World Bank Annual Meeting 2018 nanti, juga menyediakan fasilitas pelayanan kepada ibu hamil dan penanganan kelahiran. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi risiko kematian ibu melahirkan. (nym)
Editor: Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali