Jakarta (Antara Bali) - Terbongkarnya sindikat produsen pupuk palsu
membuat masyarakat, terutama petani perlu mewaspadai hal ini. Produsen
pupuk PT Pupuk Indonesia melansir ciri-ciri pupuk yang asli diproduksi
oleh perusahaan tersebut.
"Pupuk Indonesia sendiri bertanggungjawab dalam mendistribusikan pupuk
bersubsidi dengan jenis urea, NPK, ZA, SP36 dan pupuk organik," kata
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia (Persero) Koeshartono melalui siaran
pers di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, beberapa produk anak perusahaan kerap ditiru oleh
oknum-oknum ini seperti produk NPK Kebomas dari PT Petrokimia Gresik,
logo kerbaunya diganti dengan gambar kambing dan banteng.
Sehingga bagi konsumen yang kurang jeli tentunya bisa terkecoh dengan kemiripan-kemiripan tersebut.
Pupuk Urea bersubsidi dipasarkan di seluruh Indonesia oleh anak-anak
Perusahaannya dengan menampilkan logo Pupuk Indonesia di bagian depan
karung, dan ditandai dengan tulisan ‘Pupuk Bersubsidi Pemerintah’.
Pupuk Urea yang asli juga mencantumkan nomor call center, logo SNI,
nomor ijin edar pada bagian depan karung serta ditandai dengan bag code
di bagian belakang untuk menunjukan tanggal dan tempat produksi pupuk
tersebut.
Kandungan urea bersubsidi adalah 46 persen dan pupuk ini sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetative tanaman, seperti daun, jumlah
anakan dan tinggi tanaman.
Pupuk Urea Bersubsidi memiliki ciri khusus berwarna pink, sedangkan
produk non subsidi berwarna putih. Harga Eceran Tertinggi (HET) urea
adalah Rp1.800,- per kg.
Sementara itu, pupuk NPK Bersubsidi dipasarkan dengan merk PHONSKA Pupuk
Indonesia.
"Nama tersebut sebenarnya singkatan dari kandungan
unsur hara didalamnya, yaitu Phospor, Nitrogen, Sulfur dan Kalium,"
jelas Koeshartono.
NPK Phonska Pupuk Indonesia memiliki kandungan unsur hara 15 persen
Nitrogen, 15 persen Fosfat, 15 persen Kaliam dan 10 persen sulphur dan
HET Rp2.300 per kilogram.
Ciri-ciri fisiknya adalah berwarna merah, berbentuk granul (butirannya
agak besar) dan bersifat hidroskopis atau mudah larut dalam air.
Pupuk ini memiliki kandungan unsur hara yang lengkap dan dibutuhkan
tanaman.
Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif, fosfat untuk memacu
pembentukan buah, kalium untuk ketahanan terhadap penyakit dan sulphur
untuk meningkatkan kualitas hasil panen, seperti membuat buah jadi lebih
manis dan tidak mudah busuk.
Karung NPK PHONSKA yang asli juga berlogo Pupuk Indonesia di bagian
depan, dengan tulisan Pupuk Bersubsidi Pemerintah, kandungan pupuk logo
SNI, dan juga memiliki bag code di bagian belakang.
Koeshartono
kembali mengingatkan bahwa pupuk palsu dan pupuk berkualitas rendah ini
sangat merugikan petani karena kandungan unsur hara yang sangat rendah
sehingga nyaris tidak bermanfaat sama sekali bagi tanaman. (WDY)
Ciri Fisik Pupuk Asli Produksi Pupuk Indonesia
Jumat, 15 April 2016 7:16 WIB