Jakarta (Antara Bali) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir atau pada periode 21-25
September 2015 bergerak melemah 3,90 persen menjadi 4.209,439 poin bila
dibandingkan pekan sebelumnya di posisi 4.380,320.
"Laju penurunan IHSG selama pekan keempat September 2015 ini
dikarenakan pelaku pasar masih aktif melakukan aksi jual, terutama pada
saham-saham perbankan dan konsumer," kata Kepala Riset NH Korindo
Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa pelaku pasar khawatir kinerja rupiah yang
terdepresiasi terhadap dolar AS dapat mengganggu kinerja debitur yang
akhirnya mempengaruhi kualitas kredit perbankan sehingga mendorong rasio
kredit bermasalah (NPL) perbankan meningkat.
"Meski Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja perbankan
masih akan dapat bertahan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah, namun
tidak cukup menahan aksi jual pada saham-saham perbankan," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga khawatirkan terhadap
kinerja perusahaan sektor konsumer karena nilai dolar AS yang tinggi
akan membebani biaya produksi perusahaan.
Tercatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di
Jakarta pada Jumat sore (25/9) berada di posisi Rp14.675, menguat tipis
sebesar lima poin.
Selain faktor rupiah, Reza Priyambada juga mengatakan kondisi bursa
saham Asia yang cenderung berada dalam area negatif menambah pemicu
bagi investor saham di dalam negeri untuk lebih memilih menjauhi pasar.
Ia memproyeksikan pada perdagangan awal pekan depan, (Senin, 28/9)
besok, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.160-4.243 poin.
"Seharusnya cukup amunisi bagi IHSG untuk dapat berbalik arah
menguat mengingat beberapa harga saham sudah rendah nilainya. Akan
tetapi, tren nilai tukar rupiah yang belum berubah membuat peluang
kenaikan IHSG menjadi samar-samar," ujarnya.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya
memproyeksikan IHSG berada di kisaran 4.161-4.302 poin dengan potensi
penguatan.
"Faktor teknikal akan mendorong IHSG kembali berada dalam area
positif mengingat harga saham di BEI sudah relatif rendah nilainya paska
tekanan yang terjadi dalam pekan terakhir ini," katanya.
Sementara itu, Sekertaris Perusahaan BEI, Irmawati Amran mengatakan
bahwa meski IHSG dalam pekan kematin (21-25 September 2015) mengalami
pelemahan, namun rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode itu naik sebesar 7,87 persen.
"Selama periode 21-25 September 2015 rata-rata nilai transaksi
harian mencapai 4,58 triliun dibandingkan pekan sebelumnya sebesar
Rp4,24 triliun," paparnya. (WDY)
IHSG Bergerak Melemah 3,90 Persen Selama Sepekan
Minggu, 27 September 2015 21:11 WIB