Singaraja (Antara Bali) - Kalangan nelayan di Desa Penyabangan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali membudidayakan ikan tuna yang memiliki potensi ekspor dan nilai ekonomis cukup tinggi.
"Masyarakat setempat megembangkan budidaya ikan tuna dibantu Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Kecamatan Gerokgak," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Sutrisna, Minggu.
Ia menjelaskan, pengembangan budidaya pembesaran benih tuna dari alam di daerah yang berjarak sekitar 47 kilometer dari Kota Singaraja itu pernah dirintis pada 2003 bekerja sama dengan Jepang.
Namun, jalinan kerja sama terhenti pada 2006 dan sejak 2013 dan Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol mengembangkan sendiri pembenihan dan pembesaran tuna.
Ia menambahkan, pembibitan ikan tuna kecil memakai sarana keramba jaring apung untuk menjadi indukan, selanjutnya jika bibit ikan tuna mulai membesar akan dipindahkan ke tempat yang lebih luas.
Sutrisna mengatakan, beberapa kelebihan budidaya tuna antara lain pemijahan bisa lebih cepat, waktu produksi bisa dikontrol hingga 200 hari setiap tahun.
Selain itu, penanganan ikan tuna setelah panen juga dapat dilakukan lebih cepat dan efisien sehingga menurunkan kadar histamin yang bersifat alergik.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat Pulau Dewata mengekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku senilai 38,75 juta dolar AS selama semester pertama 2015, atau meningkat 19,71 persen dari nilai ekspor semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 32,75 juta dolar AS. Dari segi volume merosot 23,99 persen dari 8.962,4 ton pada semester pertama 2014 menjadi 6.811,9 ton pada Semester I 2015,
Pengapalan mata dagangan yang bernilai ekonomis tinggi itu dari segi volume menurun, tetapi perolehan nilai devisa meningkat menunjukkan ikan tuna dihargai makin mahal di pasaran ekspor.
Mata dagangan sektor perikanan lainnya yang menembus pasaran luar negeri terdiri atas ikan hias hidup, ikan kakap, kepiting, ikan lainnya, dan lobster.
Sedangkan, total ekspor hasil perikanan dan kelautan tersebut selama Semester I 2015 mencapai 62,67 juta dolar AS, meningkat 32,13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 47,43 dolar AS.
Perolehan sektor kelautan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 26,13 persen dari total ekspor Bali mencapai 239,83 juta dolar AS. (WDY)
Nelayan Penyabangan Buleleng Budidayakan Ikan Tuna
Minggu, 26 Juli 2015 19:19 WIB