Denpasar (Antara Bali) - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali, Ketut Widia menilai, penguasaan bahasa asing, khususnya Inggris bagi tenaga medis masih menjadi kendala untuk bersaing dalam merebut peluang kerja di luar negeri.
"Untuk itu sekolah tenaga kesehatan diharapkan merubah dan menambahkan sistem pendidikan sehingga para lulusan nantinya mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri," kata Ketua Stikes Bali Ketut Widia di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, penguasaan bahasa asing menjadi salah satu kendala bagi tenaga kerja Indonesia untuk bekerja diluar negeri.
Oleh sebab itu sekolah yang mencetak tenaga kesehatan mempersiapkan lulusannya untuk bisa menguasai bahasa asing lebih dari satu, selain bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
"Hal itu penting karena bagi sejumlah negara yang masih banyak memerlukan tenaga kesehatan seperti Thailand sehingga penguasaan bahasa negara bersangkutan selain bahasa Inggris," katanya.
Untuk mendorong siswa belajar bahasa asing, para pengelola sekolah kesehatan perlu menyempurnakan kurikulum atau sistem pembelajaran dengan memberikan praktek penggunaan bahasa asing lebih besar dibading teori.
Ketut Widia menambahkan, semua lulusan yang bersaing merebut peluang kerja harus mampu membekali diri dengan keterampilan, termasuk penguasaan bahasa asing. (WDY)
Penguasaan Bahasa Asing Bagi Tenaga Medis Minim
Senin, 15 Desember 2014 11:17 WIB