Jakarta(Antara Bali) - Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina
menyatakan bahwa perilaku "blusukan" yang dilakukan beberapa menteri
pada pemerintahan Jokowi-JK dalam kondisi saat ini hanya menyelesaikan
persoalan pada level mikro.
"Atau hanya sebatas aksi-aksi insidentil," katanya di Jakarta, Selasa.
Memberikan
ulasan mengenai perilaku "blusukan" beberapa menteri Kabinet Kerja
Jokowi-JK, ia melihat kurang tepat, di tengah jelasnya persoalan bangsa
ini yakni kesenjangan sosial dan ekonomi antara kelas atas dan bawah
yang masih sangat tinggi.
Kondisi itu, kata dia, masih terdapat
perbedaan yang sangat tajam antara pendapatan seorang komisaris di
suatu perusahaan/BUMN yang sangat tinggi dengan kesejahteraan buruh,
petani dan nelayan.
Tindakan "blusukan" dalam pendekatan
sosiologi pada konteks ini, tegas anggota Kelompok Peneliti Studi
Perdesaan Universitas Indonesia (UI) itu, hanya menyelesaikan persoalan
dalam tingkat mikro saja.
"Saya kira permasalahannya sangat
jelas, sehingga tindakan para menteri yang `blusukan` ini, maknanya akan
dipahami oleh masyarakat sebagai tindakan yang hanya ingin meningkatkan
`image`," katanya.
Menurut dia sebaiknya para menteri Kabinet
Kerja, harus memahami dengan baik persoalan-persoalan mendasar pada
kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya, yang tidak
bisa menyelesaikan persoalan makro, seperti program pembangunan
masyarakat yang stagnan, koperasi mati suri, program reforma agraria
yang stagnan, serta reformasi birokrasi yang belum berjalan.
"Jika
para menteri memahami persoalan ini, maka program-program mereka akan
berjalan dengan baik dan didukung oleh birokrasi di pusat dan daerah dan
tentunya masyarakat luas," katanya.
Ia mengaku "gregetan" dengan ulah para menteri yang terkesan ikut-ikutan model "blusukan" itu.
"Padahal
inflasi kita tinggi dan masyarakat kelas bawah yang akan semakin
menerima akibatnya, sehingga semakin sulit untuk mengangkat harkat dan
martabat mereka," kata Sekretaris Program Sosiologi Unas itu.
Nia
Elvina mengingatkan harapan masyarakat Indonesia sangat besar terhadap
pemerintahan sekarang untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan makro
tersebut. (WDY)
Sosiolog: "Blusukan" Menteri Hanya Selesaikan Persoalan Mikro
Selasa, 4 November 2014 12:55 WIB