Jakarta (Antara Bali) - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Sharif Cicip Sutardjo mengajak dunia internasional untuk secara
bersama-sama memberikan perhatian serius terhadap sumber daya kelautan
dengan mengadopsi pertumbuhan ekonomi biru.
"Pemerintah Indonesia
dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak dan
menghimbau dunia internasional untuk memberikan perhatian secara serius
terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan," kata Sharif
Cicip Sutardjo dalam siaran pers KKP yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut
Sharif, hal itu dapat ditempuh dengan dengan melakukan perubahan
orientasi pembangunan yang menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan
pelestarian lingkungan yang sejalan dengan penerapan pertumbuhan
ekonomi biru.
Ia berpendapat, inisiatif pertumbuhan ekonomi biru
merupakan cara dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan dan
membuka lapangan kerja masyarakat.
Menteri Kelautan dan
Perikanan menjelaskan inisiatif "Blue Growth" dibingkai dalam
pengembangan kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan dengan
penguatan pilar sumber daya alam dan rencana aksi bagi pelaksanaan
melalui sarana serta instrumen bagi pelaksanaannya telah dihasilkan pada
pertemuan "Voluntary Global Alliance" di Jakarta, 10 September 2014.
Seperti
diketahui, ujar dia, dalam pertemuan tersebut aliansi global
menyepakati bahwa Indonesia menjadi poros pertumbuhan ekonomi biru
dunia.
Selain itu, Indonesia dinilai telah berperan aktif di
kancah internasional dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk
memulai aksi nyata terkait landasan pertumbuhan ekonomi biru.
Hal
itu ditunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia di berbagai forum dunia
antara lain di Forum APEC, Forum Rio+20 di Rio de Janeiro, dan "Asia
Conference on Ocean Food Security and Blue Growth (ACOFB).
Sementara
itu, pertumbuhan ekonomi biru rencananya pada bulan November 2014 juga
dijadwalkan bakal menjadi agenda pembahasan di Forum Kerja Sama Ekonomi
Asia-Pasifik (APEC).
"Penerapan Blue Growth bagi Indonesia
sangatlah penting, mengingat luas Indonesia yang kurang lebih 5,8 juta
kilometer persegi atau dapat dikatakan 2/3 luas wilayah RI dengan garis
pantai sepanjang 95.181 km memiliki potensi sumber daya alam utamanya
sumber daya kelautan perikanan yang cukup besar baik dari segi kuantitas
maupun keragaman," ucapnya.
Ia juga menuturkan, bila merujuk
pada pertumbuhan sektor kelautan pada tahun 2010¿2013, sektor tersebut
tumbuh secara signifikan di atas 6 persen dan mampu menyumbang 22 persen
dari Produk Domestik Bruto (PDB). (WDY)
Indonesia Ajak Internasional Adopsi Pertumbuhan Ekonomi Biru
Minggu, 28 September 2014 13:26 WIB