Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan kepada para pelaku pariwisata di Pulau Dewata terkait dengan budaya keamanan untuk mengantisipasi aksi kriminal yang menyasar wisatawan mancanegara.
"Kita sering mengabaikan budaya keamanan karena kita terbuka dengan arus wisatawan," kata Gubernur Pastika saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional terkait perkembangan pariwisata Bali, di Universitas Udayana, Denpasar, Senin.
Menurut dia, lokasi vila atau akomodasi wisata yang terpencil menjadikan kondisi itu rawan dengan aksi kejahatan.
Pihaknya mengimbau pemilik vila atau akomodasi wisata lainnya untuk mendaftarkan izin akomodasi wisata kepada instansi terkait.
"Kami imbau pemilik vila untuk mendaftarkan izin karena umumnya mereka ilegal," ujar mantan Kepala Polda Bali itu.
Ia juga meminta kepada pemilik akomodasi wisata untuk menempatkan personel keamanan atau satpam untuk menjaga vilanya.
"Harus ada `self-awarness` terkait keamanan karena pariwisata rentan dengan isu keamanan," ujar orang nomor satu di Pemprov Bali itu.
Beberapa waktu lalu pariwisata di Pulau Dewata dihebohkan dengan ditemukannya seorang turis dari Inggris, Anne Marie Kathryn Drozdz (52) di kamar vilanya di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar pada Kamis (22/5).
Sebelum tewas, polisi menduga korban terlebih dahulu dirampok.
Setelah melalui penyelidikan sekitar 24 jam kemudian, Polda Bali yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku berinisial H dari Karawarang, Jawa Barat di Jakarta.
Belakangan diketahui pelaku bekerja sebagai kuli bangunan di sebelah vila yang berlokasi jauh dari warga. (WDY)
Pastika Ingatkan Pelaku Pariwisata Terkait Budaya Keamanan
Senin, 2 Juni 2014 14:29 WIB