Bangli (Antara Bali) - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto tertarik pengembangan Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, sebagai desa wisata.
"Saya sengaja datang ke sini dan menginap semalam untuk melihat dari dekat warga dalam pengembangan destinasi wisata perdesaan," katanya didampingi calon anggota DPD Anak Agung Ngurah Putu Wirawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Senin.
Ia merasakan suasana di sekeliling Desa Penglipuran. "Saya ingin merasakan suasana ketenangan desa ini. Dan nantinya saya akan coba kembangkan yang ada di Bogor," katanya.
Menurut dia, Kota Bogor berpotensi mengembangkan desa wisata. "Tetapi saya pelajari dulu beberapa desa wisata di Indonesia sehingga kami bisa memberikan konsep agar di Bogor ada desa wisata, salah satunya seperti di Bali," ucapnya.
Ia sangat menikmati suasana alam Desa Penglipuran yang eksotik. "Udaranya masih segar. Selain itu masyarakatnya sangat ramah. Di sekeliling desa ada hutan bambu dengan beragam spesies," ujarnya.
Bangunan masyarakat lebih banyak memanfaatkan bambu sehingga tampak menyatu dengan lingkungan di sekelilingnya.
Penglipuran sebuah desa yang menjadi ikon desa wisata di Bali yang menjadi tujuan wisatawan domestik dan asing. Akses ke lokasi cukup mudah, karena berada di jalur utama ruas Bangli-Kintamani atau sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar.
Pengembangan desa wisata di Penglipuran memang sangat tepat. Budaya dan tradisi unik didukung oleh suasana yang asri, nyaman dan sejuk karena berada di dataran tinggi, di ketinggian 700 meter dari permukaan laut.
Memasuki wilayah Penglipuran ada batas desa yang disebut "catus pata" sebagai ruang terbuka hijau yang dilengkapi balai desa.
Di desa inilah satu-satunya rumah tradisional Bali asli yang bisa ditemukan, tertata, dan terpelihara dengan sangat baik di tengah modernisasi. Warga Desa Penglipuran masih bisa menjaga tatanan warisan budaya dari leluhur mereka.(WDY)
Wali Kota Bogor Tertarik Pengembangan Desa Penglipuran
Senin, 3 Maret 2014 14:16 WIB
Saya sengaja datang ke sini dan menginap semalam untuk melihat dari dekat warga dalam pengembangan destinasi wisata perdesaan,"