Denpasar (ANTARA) -
Provinsi Bali menjadi salah satu daerah yang menjadi kontributor koperasi dengan aset besar di tanah air berdasarkan buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2025.
“Ini bagus bagi dunia gerakan koperasi. Jadi ini merupakan jalan untuk go nasional bahkan go internasional,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bali Tri Arya Dhyana Kubontubuh di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ia menjelaskan salah satu koperasi aset besar itu adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guna Prima Dana di Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Ia menjelaskan koperasi itu merupakan salah satu binaan Pemerintah Provinsi Bali, sekaligus satu-satunya koperasi di Pulau Dewata yang menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) program pemerintah.
Ada pun koperasi tersebut tercantum dalam buku edisi kelima 2025 berisi 100 koperasi besar utama di tanah air oleh majalah Peluang yang ditulis oleh Irsyad Muchtar.
Irsyad menjelaskan berdasarkan laporan keuangan KSP Guna Prima Dana tahun buku 2024, koperasi itu memiliki aset (aktiva) sekitar Rp637 miliar.
Dalam buku tersebut pihaknya memetakan koperasi di Indonesia dengan aset fantastis yakni Rp2-6 triliun di antaranya Kospin Jasa, Credit Union Pancur Kasih, BMT UGT Nusantara, Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), Kopnus, dan Kopdit Pintu Air.
Selain itu, ada juga koperasi aset di bawah Rp500 miliar, aset Rp500 miliar hingga kurang dari Rp1 triliun, dan aset Rp1-2 triliun.
Meski begitu, lanjut dia, Bali masih belum banyak ada koperasi besar yakni baru sekitar tiga koperasi dari sekitar 46 koperasi yang didata.
Selain Bali, provinsi dengan kontributor koperasi aset besar di antaranya Kalimantan Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Selain memanfaatkan data dari dinas koperasi, pihaknya juga menyusun berdasarkan laporan keuangan masing-masing koperasi, legalitas dari pemerintah serta audit eksternal kantor akuntan publik serta survei ke lapangan langsung.
“Kami lakukan survei dalam empat bulan,” ucap Irsyad.
Selain itu, buku itu juga berisi 100 koperasi progresif dan 100 koperasi besar potensial sehingga total memuat 300 koperasi di seluruh Indonesia.
Sebanyak 300 koperasi itu jika digabung memiliki aset total Rp92,5 triliun atau menyumbang 35 persen terhadap total aset koperasi nasional pada 2023 mencapai Rp275 triliun.
Kemudian volume usaha mencapai Rp80,8 triliun atau 46,2 persen dari total volume usaha secara nasional Rp198 triliun dengan total jumlah anggota mencapai 9,1 juta orang atau 31,5 persen dari total anggota koperasi nasional.
Ia berharap dengan adanya pemetaan koperasi aset besar di daerah itu menunjukkan koperasi berperan besar untuk kemajuan perekonomian tanah air.