Yogyakarta (Antara Bali) - Okupansi hotel berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta selama libur panjang akhir pekan bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Hijriah mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai 95 persen.
"Selama empat hari libur panjang ini, terjadi kenaikan tingkat keterisian kamar di hotel berbintang rata-rata 95 persen hingga Minggu (18/11)," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Kamis.
Selain terjadi kenaikan keterisian kamar di hotel berbintang, hal yang sama juga terjadi di hotel nonbintang meskipun okupansinya tidak setinggi hotel bintang. Rata-rata okupansi kamar hotel nonbintang mencapai 70 persen.
"Puncak keterisian kamar terjadi mulai hari ini hingga Sabtu (17/11), dan Minggu (18/11) sudah mulai menurun karena banyak wisatawan yang sudah mulai meninggalkan Yogyakarta untuk kembali ke tempat asalnya," katanya.
Sebagian besar wisatawan yang menginap di hotel, lanjut Deddy, adalah rombongan baik keluarga maupun rombongan lain serta masih didominasi wisatawan domestik.
"Di antaranya dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan semakin banyak wisatawan dari Kalimantan Timur dan Bali. Ini yang cukup mengagetkan karena Bali sebelumnya kurang tertarik untuk berwisata ke daerah lain," katanya.
Dibanding tahun lalu, Deddy juga menyebut okupansi hotel pada libur panjang akhir pekan kali ini lebih besar karena promosi pariwisata yang semakin gencar dilakukan oleh beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Banyak wisatawan domestik yang akhirnya ingin melihat secara langsung dengan menyempatkan berwisata ke DIY," katanya.(*/M038)
Hotel Di Yogyakarta Penuh
Kamis, 15 November 2012 7:07 WIB