Nusa Dua (Antara Bali) - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Irvan Kamal Hakim, mengatakan, keberadaan pabrik Blast Furnace nantinya diharapkan dapat mengurangi penggunaan energi karena besi yang dihasilkan oleh pabrik itu dalam kondisi panas.
"Besi yang dihasilkan oleh pabrik ini dalam kondisi panas sehingga dapat menekan penggunaan energi nantinya," kata Irvan di sela-sela penandatangan perjanjian kredit pembiayaan proyek pabrik Blast Furnace Complex versi bahasa Indonesia, di Nusa Dua, Jumat (9/11) malam.
Menurut dia, proyek tersebut sangatlah vital karena nantinya pabrik itu dapat memproduksi sebanyak 1,2 juta ton per tahun dan diperkirakan dapat ditingkatkan lagi dengan berbagai inovasi menjadi 1,4 juta sampai 1,5 juta ton per tahun.
Besi yang dihasilkan tersebut nantinya akan dijadikan baja dalam fasilitas dapur listrik. Baja itu akan diproduksi dengan kekuatan dan tingkat keliatan tertentu untuk memenuhi kebutuhan berbagai produk, seperti otomotif dan perkapalan.
"Selain itu, keberadaan pabrik itu dapat menampung biji besi yang saat ini oleh pemerintah ditahan untuk diekspor. Sebab jika akan diekspor dikenai pajak 20 persen, maka seharusnya dijual ke perusahaan yang memiliki fasilitas pabrik Blast Furnace," ujarnya.(IGT/T007)
Pabrik Blast Furnace Tekan Konsumsi Energi
Sabtu, 10 November 2012 11:43 WIB