"Untuk saat ini semua lembaga penyalur Pertamina di wilayah tersebut tidak ada kerusakan sarfas, dan dipastikan penyaluran BBM berjalan normal seperti biasa. Apabila ada laporan lanjutan terkait dampak gempa tersebut akan kami update kembali,” kata Manager Communication, Relations & CSR wilayah Jatmbalinus, Deden M. Idhani dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan sampai saat ini penyaluran BBM dan LPG tidak ada kendala, khususnya sarana dan fasilitas (sarfas) di 2 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Pertamina yang berlokasi di wilayah Karangasem yang dekat pusat gempa terpantau aman dan operasional masih tetap berjalan.
Baca juga: Menteri BUMN: Pertamina masuk Fortune Top 500 berkat kerja keras
Baca juga: Menteri BUMN: Pertamina masuk Fortune Top 500 berkat kerja keras
Sementara itu, TBBM Manggis sebagai salah satu sarfas yang terdekat dengan daerah Karangasem, kata dia masih terpantau aman dan terkendali.
Tercatat ada 13 SPBU, 3 Pertashop, 9 Agen LPG PSO dan 247 Pangkalan LPG PSO di wilayah Kabupaten Karangasem dan sekitarnya juga terpantau aman, masing-masing terlihat masih beroperasi dengan normal.
"Kami terus memantau di wilayah terdampak gempa serta berkoordinasi dengan pihak terkait Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat kepolisian serta stakeholder terkait untuk memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar," katanya.
Selain itu, terus meningkatkan kesiagaan dan menyiapkan tindakan antisipatif terhadap kemungkinan gempa susulan di wilayah Karangasem, Bali.
Baca juga: Atribut Dirgahayu Indonesia di sirkuit Moto2 Austria
Baca juga: Atribut Dirgahayu Indonesia di sirkuit Moto2 Austria
Sebelumnya, berdasarkan keterangan pers Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menjelaskan telah terjadi gempa tektonik bermagnitudo 4,8 dengan episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 kilometer.
Ia mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hingga pukul 04.42 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan magnitudo 2,7.
Kerusakan materiil hingga mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka berdampak ke wilayah Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Bangli, Bali.