"Hilangkan tradisi tawar menawar harga produk di pasar Sukawati. Harus ada standarisasi harga. Harga ditentukan, diberi label harga. Jangan lagi ada tawar menawar. Orang datang masuk, sudah bisa lihat harga supaya tertib. Ada kepastian harga, tetap menguntungkan pedagang," tegas Gubernur Bali saat menyaksikan serah terima bangunan pasar Sukawati khususnya Blok A-B yang pembangunannya baru saja rampung di Gianyar, Rabu.
Agar disiplin, Koster juga menyarankan supaya seluruh pedagang mengenakan busana adat Bali setiap hari selama berjualan. "Supaya bagus kelihatannya, ada ciri khas Balinya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Koster menegaskan agar produk yang dijual diprioritaskan produk industri kecil menengah asli Gianyar. "Supaya pengrajin Gianyar betul dapat tempat berjualan di sini. Meningkatkan perekonomian masyarakat Gianyar," jelasnya.
Menurut Gubernur, masyarakat Bali patut bersyukur karena dalam situasi pandemi COVID-19, pembangunan Pasar Sukawati Blok A-B bisa selesai tepat waktu.
Baca juga: Ketua DPD RI berharap revitalisasi Pasar Sukawati Gianyar jadi pemantik ekonomi
"Bupati Gianyar dengan perangkatnya agar mengawasi para pedagang. Yang dulu jualan di pasar tradisional, sekarang gunakan gedung baru. Ini harus dilaksanakan dengan pengelolaan baik, disiplin," ujar Wayan Koster, politisi asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Pembangunan Pasar Sukawati Blok A - B yang telah rampung pengerjaannya, diserahterimakan dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, I Nyoman Sutresna kepada Bupati Gianyar, I Made Mahayastra disaksikan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, I Nyoman Sutresna menjelaskan, pekerjaan konstruksi Pembangunan rehabilitasi atau renovasi pasar rakyat dilakukan dalam rangka mengembalikan atau meningkatkan fungsi pasar sebagai salah satu penunjang kegiatan perekonomian.
Pembangunan Blok A terdiri atas 4 lantai dan 1 basement. Dengan area penjualan / los untuk 779 unit yang terdiri dari 168 los di lantai dasar, 183 los di lantai 1, 217 los di lantai 2, dan 211 los di lantai 3 serta menampung 39 unit kendaraan roda 4 pada basement.
Sedangkan pembangunan Blok B terdiri atas 3 lantai dan 1 basement, dengan area penjualan/ kios sebanyak 31 unit/kios yang terdiri dari 15 kios untuk berjualan di lantai 1, dan 16 kios untuk berjualan di lantai 2 sedangkan pada lantai dasar terdapat 8 unit yang dapat dipergunakan untuk perkantoran serta menampung 7 unit kendaraan roda 4 pada basement.
Pasar Sukawati Blok A dan Blok B juga difasilitasi dengan ruang pengelola, ruang laktasi, ruang tunggu, ruang informasi, pos kesehatan, bank, KUD, LPD, PAUD, ruang pompa, ground tank, ruang MEP, area bermain anak, toilet difabel, toilet pria dan wanita, lift, tangga, dan tangga darurat.
Baca juga: Gubernur Bali letakkan batu pertama pembangunan Pasar Sukawati
Ditambahkan Nyoman Sutresna, serah terima pengelolaan dan Pemanfaatan Gedung Pasca Penyelesaian Konstruksi Pembangunan Pasar Sukawati Blok A dan B merupakan rangkaian dari langkah penting guna menjamin tata kelola aset yang baik dan meningkatkan pelayanan publik, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan..
Sementara itu, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan Pasar Sukawati adalah kebanggaan masyarakat Bali. "Namun, seiring perkembangan kemudian menjadi kumuh, berdesakan, kotor, bocor sehingga mulai ditinggalkan, sampai kemudian menjamur pasar oleh-oleh," katanya.
Sebagai kepala daerah, Bupati Gianyar telah berjuang cukup lama untuk perbaikan Pasar Sukawati ini. Biaya perbaikan pasar sempat masuk dalam anggaran namun gagal dalam tender.
Ia pun bersyukur dengan diambil alihnya pembangunan pasar ini oleh pemerintah pusat, pekerjaan selesai tepat waktu dan dengan kualitas yang sangat baik.
“Sekarang orang melihat dengan bangga telah berdiri pasar idaman masyarakat Bali, masyarakat Gianyar, yang menampung ribuan pedagang di sini, nantinya kita berharap mereka bisa meningkatkan taraf hidupnya dan bangga berjualan di sini,” ujar Bupati Mahayastra.