Denpasar (Antara Bali) - Widminarko, wartawan tiga zaman yang menjadi salah seorang pelopor keberhasilan program keluarga berencana era 1970-1980 melalui kiprahnya di organisasi "Zero Population Growth", meluncurkan buku bertepatan ulang tahunnya yang ke 70 di Inna Bali Hotel di Denpasar, Minggu.
Keberhasilan program KB di Bali era 1970-1980 yang menjadi nostalgia itu tak bisa dilepaskan dari kiprah organisasi Zero Population Growth (ZPG). "ZPG kami bentuk bersama para pemuda saat itu guna mengubah paradigma mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera," kata Widminarko, kelahiran 8 April 1942 di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Widminarko yang mengundurkan diri dari pegawai negeri kemudian mengawali profesi jurnalis pada zaman Orde Lama/Gestapo tahun 1965 di Suara Indonesia, Suluh Indonesia, Suluh Marhaen, hingga menjadi Bali Post pada 1971, bersama rekan-rekannya saat itu giat mengkampanyekan program KB "dua anak cukup".
Dia dengan rekan-rekannya bersama BKKBN aktif melakukan penyuluhan tentang KB hingga ke pelosok desa. Kisah-kisah anggota ZPG ini kemudian dibukukan dengan judul "Bali dalam Ledakan Penduduk. Pengalaman Widminarko dan Rekan Bersama ZPG" yang disunting Prof Nyoman Darma Putra, M.Litt.
Pada kesempatan itu juga diluncurkan buku "Era Aji Mumpung" karya Widminarko yang berisi kumpulan artikel yang pernah dimuat di media massa antara tahun 1999-2009.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Bali AA Ngurah Oka Ratmadi, Kepala Perwakilan BKKBN Bali Wayan Sundra, SH, MM, Sekkot Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, Ketua WHDI Bali Ny Bintang Puspayoga, dan anggota ZPG yang ikut menuliskan pengalaman mereka.
"Saya berharap buku ini bisa menambahkan khazanah pemikiran tentang kependudukan dan dinamika politik di Bali," ujar tokoh pers yang hingga kini aktif mengikuti berbagai kegiatan selaku Pemimpin Redaksi Koran Tokoh, kelompok media Bali Post.
Ia juga memberikan kiat sukses dalam menjalani profesi jurnalis. "Sejak dulu saya biasakan untuk gemar membaca, mengutamakan mendengar, senang menonton, mencatat berbagai hal, dan mendokumentasikan naskah-naskah," kata ayah tiga anak dan kakek enam cucu ini.
Kesan dan pesan atas peluncuran buku itu disampaikan Rai Iswara yang mewakili generasi muda, Wayan Sundra dari kalangan paruh baya, dan Oka Ratmadi atas nama generasi tua. Mereka memberikan apresiasi positif atas kiprah Widminarko yang tidak hanya sebagai wartawan, tetapi juga seniman, dan politikus, yakni menjadi anggota DPRDGR Bali/Ketua Fraksi PNI tahun 1967-1971.(T007)
Widminarko Luncurkan Buku "Nostalgia" KB
Minggu, 8 April 2012 16:45 WIB