Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat, melaksanakan rapat antisipasi COVID-19 menjelang ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020.
Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar Jumat, mengucapkan terima kasih kepada FKUB Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan COVID-19.
Menurut Jaya Negara, informasi terkini COVID-19 sumbernya hampir 68 persen berasal dari "imported case". Untuk menekan penyebaran virus corona, Pemerintah Kota Denpasar maupun Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya berkenaan dengan kepulangan pekerja migran dengan melakukan karantina.
Jaya Negara lebih lanjut mengatakan khususnya bagi pekerja migran asal Kota Denpasar yang negatif dilakukan karantina di rumah singgah.
Dikatakan, langkah pertama yang dilakukan Pemkot Denpasar adalah melakukan tes cepat dan penyaringan awal (rapid test), dan hari ke-14 karantina dilakukan swab tes. Sedangkan bagi warga yang terdampak COVID-19 dari sisi sosial dan ekonomi Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial memberi bantuan berupa sembako maupun memberikan pelayanan kesehatan bagi yang mengalami sakit.
"Apapun itu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah tanpa dukungan masyarakat tidak akan maksimal, oleh karena itu perlu dukungan semua komponen masyarakat," ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, Jaya Negara berharap tokoh-tokoh anggota FKUB dengan sabar memberikan pemahaman kepada umatnya untuk bisa menjalankan puasa di rumah masing masing.
Karena memasuki bulan ramadhan, biasanya umat yang berpuasa imun sesorang akan mengalami penurunan. Maka dari itu diharapkan selama bulan puasa ini dan Hari Raya Idul Fitri, umat muslim agar tetap berdiam diri dirumah untuk melakukan ibadah sesuai anjuran pemerintah.
"Untuk itu tokoh-tokoh umat khususnya umat muslim bisa memberikan pemahaman kepada umatnya, sehingga pelaksanaan bulan ramadhan bisa berjalan lancar dan khidmat, dan bisa bebas dari COVID-19," ucapnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Denpasar Nyoman Budiana mengatakan, penyebaran COVID-19 semakin hari semakin banyak dan bahkan ada yang meninggal. Untuk menekan terjadinya penyebaran COVID-19 pada bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri maka Pemerintah Kota Denpasar melalui FKUB Kota Denpasar akan memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat, sehingga bisa dioptimalkan dalam penekanan COVID-19.
Adanya wabah COVID-19, kata Budiana, pihaknya mengimbau masyarakat bisa menahan diri sesuai petunjuk dari pemerintah untuk menjaga keamanan diri masing-masing dengan cara menjaga jarak, dan tidak keluar rumah bila tidak ada yang penting.
Dengan cara itu, kata dia, bisa melewati persoalan ini karena dampak COVID-19 sangat multiefek dari ekonomi, sosial, keamanan dan sebagainya.
"Untuk bisa meringankan beban pemerintah bisa dilakukan dengan menahan diri melalui konsep di rumah saja. Dalam artian semua pekerjaan bisa dilaksanakan di rumah saja dalam arti bekerja, ritual dan kegiatan lain bisa dikerjakan di rumah saja," ujarnya.
Ketua MUI Kota Denpasar Saefudin mengaku untuk memutus rantai COVID-19 pihaknya telah membagikan disinfektan yang disebar di beberapa musola dan masjid di Kota Denpasar.
Saefidin lebih lanjut mengatakan selain memberikan disinfektan pihaknya juga telah memberi imbuan agar tidak ada umat yang melakukan shalat Jumat ke masjid, namun karena masih ada yang datang ke masjid sehingga pihaknya mengumpulkan tiga lembaga, yakni ulama dan Kanwil Agama dan Dewan Masjid untuk menurunkan surat edaran tentang peniadakan Shalat Jumat.
Untuk menyambut bulan puasa ini, pihaknya juga mengeluarkan surat edaran berisi tentang panduan pelaksanaan ibadah selama bulan suci ramadhan.
"Kami telah mengimbau pada Hari Raya Idul Fitri umat muslim tidak ada yang mudik dan cukup merayakan di Bali saja," katanya.
Pemkot Denpasar dan FKUB bahas pencegahan COVID-19 jelang Lebaran
Sabtu, 25 April 2020 3:35 WIB