Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diprediksi bergerak variatif dipengaruhi sentimen wabah virus corona.
IHSG dibuka menguat 2,66 poin atau 0,44 persen ke posisi 5.957,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,96 poin atau 0,1 persen menjadi 968,34.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan terus bertambahnya korban yang terjangkiti virus corona menjadi perhatian utama kalangan pelaku pasar karena jika terus berlanjut akan berdampak bagi perekonomian China dan kian menghambat pertumbuhan global.
"Ketidakpastian global ini menjadi sentimen bagi pasar. Diperkirakan IHSG bergerak 'mixed' dengan peluang kenaikan terbatas," ujar Alfiansyah.
Jumlah korban yang meninggal dunia setelah terjangkiti virus corona menembus angka 1.000 orang.
Saat ini ada lebih dari 42.200 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China dalam krisis kesehatan masyarakat paling parah di negara itu sejak wabah SARS pada 2002-2003.
Berkenaan dengan wabah virus tersebut, Presiden China Xi Jinping mendesak langkah-langkah yang lebih tegas untuk memerangi virus tersebut.
Sedangkan Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia percaya wabah virus cCorona akan hilang pada April mendatang karena cuaca yang lebih hangat.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 107,9 poin atau 0,46 persen ke 23.793,9, indeks Hang Seng menguat 60,3 poin atau 0,22 persen ke 27.644,2, dan indeks Straits Times menguat 6,6 poin atau 0,21 persen ke 3.182,17.
IHSG diprediksi bergerak variatif dampak sentimen Virus Corona
Rabu, 12 Februari 2020 10:29 WIB