Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyerahkan Kartu Identitas Anak (KIA) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Si Darling) sebagai komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan masyarakat yang tertib administrasi kependudukan (adminduk).
"Saya meminta masyarakat untuk melakukan pendataan dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk aktif melakukan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA). Dan instansi terkait juga sudah melakukan dengan sistem jemput bola bagi siswa SD menggandeng Disdikpora, serta membangun sistem yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Si Darling)," kata Rai Mantra di Denpasar, Bali, Senin (12/8).
Dalam kesempatam tersebut Wali Kota Rai Mantra menyerahkan 270 KIA dan menyaksikan pementasan seni budaya dan kampanye lingkungan dari siswa SDN 2 Sesetan.
Walikota Rai Mantra dalam arahnya menekankan bahwa KIA sangatlah penting dimiliki oleh seorang anak yang berusia di bawah 17 tahun. Selain dapat dikantongi sebagai identitas diri, KIA di Kota Denpasar juga terintegrasi dalam program lingkungan Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Si Darling).
Rai Mantra mengatakan bahwa Si Darling saat ini merupakan program strategis pengurangan sampah nonorganik di hulu atau rumah tangga. Dengan demikian pengurangan sampah menuju ke TPA dapat dikurangi.
"Ini merupakan wujud nyata revolusi mental dan perubahan karakter dalam kepedulian terhadap lingkungan, selain itu dengan Si Darling ini, masyarakat juga akan mendapatkan penghargaan pelayanan berdasarkan capaian poin," ujar Rai Mantra sembari menekankan bahwa peningkatan poin dapat dilaksanakan dengan aktif menjadi nasabah bank sampah yang kini jumlahnya di Kota Denpasar mencapai 100 Bank Sampah.
Kadisdukcapil Kota Denpasar, Dewa Gde Juli Artabrata saat di sela kegiatan menjelaskan bahwa inovasi lintas sektoral dibangun guna optimalisasi fungsi KIA selain sebagai identitas juga menjadi kartu peduli lingkungan.
Secara umum, KIA memiliki kegunaan yang sama dengan KTP. Menurut dia Permendagri Nomor 2 tahun 2016, penerbitan KIA dapat melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, hingga untuk mencegah terjadinya perdagangan anak. Kartu ini juga dapat menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk.
Tak hanya itu. kata dia, KIA juga berguna untuk memudahkan anak mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan, dan transportasi. Terhitung per 28 Juli 2019, sebanyak 86.830 anak telah mengantongi KIA. Dan bagi masyarakat yang anaknya belum memiliki KIA dapat melakukan pengurusan KIA di Disdukcapil Kota Denpasar.
"Kami secara berkelanjutan terus membangun sinergitas lintas sektoral seperti halnya melaksanakan sistem jemput bola di SD serta mengintegrasikan KIA dengan Si Darling," ujarnya.
Baca juga: Dekranasda Bali : kembangkan produk ramah lingkungan
Kepala Sekolah SDN 2 Sesetan, I Gusti Ayu Rai Mastutik mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas dibagikannya KIA yang telah terintegrasi dengan Si Darling di SDN 2 Sesetan.
Ia mengharapkan dengan adanya integrasi antara KIA dan Si Darling diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA. Selain itu, dengan integrasi ini juga memudahkan pihaknya untuk mengecek langsung siswa yang tergabung dalam Bank Sampah Resik Lestari SDN 2 Sesetan.
Seorang siswa, Erik Setiawan (11) siswa kelas VI SDN 2 Sesetan mengaku senang bisa memiliki KIA. Pihaknya berharap hal ini juga menjadi identitas diri sekaligus sarana untuk pengecekan poin dari Bank Sampah Resik Lestari di SDN 2 Sesetan. "Saya senang dan bangga, kini kami punya identitas diri dengan KIA ini," katanya.
Wali Kota Denpasar serahkan KIA Si Darling
Senin, 12 Agustus 2019 18:40 WIB