Bangli, Bali (ANTARA) - Bupati Bangli I Made Gianyar mengisyaratkan Bunga Gumitir akan dijadikan maskot Kabupaten Bangli, yang terkuak setelah diskusi kelompok terarah atau "Focus Group Discussion” (FGD) yang diselenggarakan dalam rangkaian memperingati HUT ke-815 Kota Bangli.
“Bunga Gumitir, selain memiliki fungsi ekonomi, agama dan seni, juga mempunyai nilai religius, kemuliaan, keindahan dan kemasyarakatan,” kata I Made Gianyar dalam FGD di ruang Rapat Krisna Sekretariat Daerah di Bangli, Senin.
Dalam FGD itu hadir sejumlah narasumber, yakni Anak Agung Gede Raka, Dosen Magister Administrasi Publik, Program Pasca Sarjana, Universitas Warmadewa Denpasar, Ketua PHDI Kabupaten Bangli Drs. I Nyoman Sukra, Ketua Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Bangli I Made Rijasa dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bangli.
Dengan memilih Bunga Gumitir sebagai maskot, Bupati berharap segala sesuatu yang baik dan berguna tidak sulit didapatkan di Kabupaten Bangli.
Bupati Bangli I Made Gianyar saat membuka FGD mengungkapkan, “Sesungguhnya ide membuat maskot Kabupaten Bangli telah digagas sejak masa kepemimpinan Bupati Bangli Ida Bagus Gede Agung Ladip, dengan memilih bunga Pucuk Bang”.
Namun karena tidak ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup), akhirnya Kabupaten Gianyar yang memakainya.
Selanjutnya, ketika kepemimpinan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, muncul ide menjadikan Bunga Sandat sebagai maskot, bahkan sudah digarap dalam bentuk tarian. Namun tanpa diduga, Kabupaten Tabanan mengklaim Bunga Sandat telah menjadi maskotnya yang diperkuat dengan Perda.
Bupati Made Gianyar juga mengaku sempat terjadi perdebatan antara dirinya dengan Bupati Tabanan (Ni Putu Eka Wiryastuti). “Waktu itu saya mendapat undangan dari Bupati Tabanan untuk menghadiri acara. Ternyata disana dipentaskan Tari Sekar Sandat. Seketika saya protes karena Kabupaten Bangli juga memakai sandat sebagai maskot.
“Di sana saya sempat debat dengan ibu Bupati Tabanan. Saya katakan, Bunga Sandat sudah lebih dulu dijadikan maskot oleh Kabupaten Bangli. Disana saya ditanya, apa ada bukti bunga sandat jadi maskot Bangli. Kemudian saya telepon Kadis Budpar dan saya tanyakan ada yang mengatur maskot Bangli. Ternyata disampaikan tidak ada yang mengatur, baik itu Perda atau Perbup. Sedangkan maskot bunga sandat di Tabanan sudah diatur oleh Perda. Berdasarkan itu, saya tidak bisa lagi berdebat, karena tidak punya dasar hukum untuk mengklaim bunga sandat,” kenang dia.
Pada kesempatan itu, Bupati Made Gianyar juga bercerita singkat bagaimana ia bisa memilih dan berencana menjadikan Bunga Gumitir sebagai maskot Kabupaten Bangli. Menurutnya, ketika berbicara bunga Gumitir, apakah bunga ini baik atau tidak, ia menilai bunga ini sangat baik, sama baiknya dengan bunga-bunga jenis lainnya, karena semua bunga merupakan ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa.
“Jadi kalau saya pribadi memberikan urutan penilaian, ini bunga nomor satu, ini bunga nomor dua dan seterusnya, sepertinya saya melampaui kewenangan Ida Sanghyang Widhi Wasa. Maka saya berpikir, bunga gumitir itu baik, sama baiknya dengan bunga-bunga yang lain”terangnya.
Ia berharap FGD hari ini bisa memberikan hasil yang positif, sehingga Kabupaten Bangli bisa segera memiliki maskot. Ia juga berharap, dalam FGD ini naskah akademik bisa dihasilkan dan bisa ditindaklanjuti dengan produk hukum, baik itu Perda maupun Perbup.
Sementara itu narasumber FGD Anak Agung Gede Raka dalam paparannya menyampaikan maskot merupakan lambang pembawa keberuntungan atau keselamatan. Menurut dia, maskot dapat berupa orang, binatang atau benda. Namun dalam penentuan atau memilih sesuatu untuk dijadikan maskot, tentu melalui sebuah proses dan kajian yang mendalam.
Ia melanjutkan dipilihkan bunga gumitir sebagai maskot, karena selain bunga tersebut mudah tumbuh, harga terjangkau dan memiliki banyak manfaat, yang tidak kalah penting adalah, bunga tersebut memiliki nilai sosial dan representatif untuk suatu daerah yang hotrogen. Sedangkan manfaat dari maskot, sambung dia, adalah sebagai petunjuk identitas suatu daerah.
Artinya, ketika melihat bunga gumitir, terlebih ditampilkan dalam bentuk tarian, tentu dengan mudah akan diketahui oleh siapapun, bahwa bunga Gumitir adalah maskot Kabupaten Bangli.