Denpasar (Antara Bali) - Konsultan teknologi industri pertanian Dr Ir I Gusti Bagus Udayana, MSi mengatakan, pemerintah hendaknya menyediakan akses pemasaran untuk membantu petani mengatasi dampak buruk musim kemarau panjang saat ini.
"Pemerintah seringkali sudah mengimbau petani agar mengganti jenis tanaman yang lebih tahan pada kondisi kurang air, namun petani tetap saja enggan karena pemerintah belum menyediakan akses pasar yang memihak petani," kata Bagus Udayana di Denpasar, Rabu.
Ia mencontohkan tentang anjuran pemerintah agar menanam tanaman holtikultura di saat kondisi kering daripada menanam padi. Petani tetap saja tidak mematuhi itu karena dirasa setelah panen, hasil tanam mereka tidak terdistribusi dengan baik.
"Mereka lebih memilih menanggung kemungkinan merugi dari hasil menanam padi karena pasar dan konsumennya ke depan dianggap lebih jelas," ucap akademisi di Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa Denpasar itu.
Namun, kata dia, tidak semua daerah cocok ditanami tanaman holtikultura. Memaksakan menanam, berarti petani dihadapkan siap menanggung kerugian. Meskipun tanaman jenis itu di daerah lain terbukti sedikit memerlukan air.
"Industri pengolahan hasil pertanian pun terbatas. Coba saja ada industri pengolahan jagung yang lebih banyak dan bervariasi misalnya, tentu petani di saat musim kemarau dapat beralih menanam jagung," kata Bagus Udayana.(*)
Akses Pemasaran Bantu Petani Atasi Dampak Kemarau
Rabu, 14 September 2011 19:11 WIB