Nusa Dua (Antaranews Bali) - UBpay, aplikasi teknologi finansial dari Korea Selatan, menggandeng Finnet Indonesia, untuk mendorong inklusi keuangan masyarakat Tanah Air.
"Indonesia merupakan negara ekonomi bertumbuh dengan populasi yang besar tetapi sebagian besar transaksi pembayaran masyarakat masih dilakukan tunai," kata Direktur UB Global Academy Jun Young Lee di BICC Westin Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Menurut dia, potensi tersebut membuat Harex Info Tech, perusahaan berbasis di Seoul, Korea Selatan, yang mengembangkan UBpay, memberikan dukungan teknologi kepada Finnet Indonesia melalui aplikasinya bernama Finpay.
Lee menyebutkan mekanisme yang dijalankan aplikasi teknologi keuangan itu berbeda dengan sistem serupa yang saat ini dijalankan nama-nama besar lainnya, yakni tidak ada intermediasi.
Artinya, pengguna aplikasi Finpay tersebut, kata dia, langsung melakukan pembayaran yang diautorisasi oleh perbankan atau institusi keuangan melalui sistem "barcode" ketika melakukan transaksi di pedagang atau "merchant".
"Ini menjamin keamanan dan menekan biaya transaksi menjadi lebih murah," ucapnya.
Selain itu, melalui aplikasi tersebut pengguna tidak perlu deposit sejumlah uang atau tidak perlu menambah dana seperti yang selama ini dilakukan aplikasi lain.
Tak hanya itu, Lee juga menyebut tidak mengambilalih pasar dari pemain domestik, melainkan seluruh mekanisme dijalankan oleh perusahaan lokal di Indonesia yakni Finnet.
PT Finnet Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan patungan oleh PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom (melalui anak usaha PT. Multimedia Nusantara) sebesar 60 persen dengan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (PT Mekar Prana Indah) sebesar 40 persen.
Lee optimistis Finnet memiliki infrastruktur yang andal dalam menjalankan mekanisme teknologi keuangan tersebut.
Kehadiran aplikasi itu diharapkan mengurangi jumlah masyarakat yang saat ini masih belum mendapatkan layanan perbankan atau institusi keuangan lainnya atau berada jauh dari layanan tersebut.
Selain itu, pihaknya juga menghadirkan layanan lain diantaranya teknologi keuangan untuk pelayanan medis, penarikan uang tunai, pembayaran pakir, pembayaran tol dan transaksi lainnya.
Finnet, lanjut dia, sudah memulai pendekatan dengan salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Surabaya yang akan dijadikan proyek percontohan "fintech" tersebut.
BPR, kata dia, merupakan salah satu institusi keuangan yang berada terdepan dan dekat dengan masyarakat khususnya di perdesaan.
Lee menuturkan saat ini kerja sama dengan Finnet Indonesia masih dalam tahap demo dan percontohan setelah sebelumnya telah dilakulan penandatanganan nota kesepahaman pada Maret 2018.
Ia berharap kerja sama tersebut sudah bisa dijalankan mulai tahun 2019 setelah demo dan percontohan semakin matang untuk dikembangkan. (ed)
UBpay-Finnet Indonesia dorong inklusi keuangan
Sabtu, 13 Oktober 2018 15:26 WIB