Kuta (Antaranews Bali) - PT Angkasa Pura I menjajaki perluasan inovasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, khususnya untuk efisiensi dalam pelayanan penumpang seperti gerai pelaporan dan mengurus bagasi yang bisa dilakukan mandiri.
"Dengan peralatan ini akan membantu mengurangi antrean penumpang saat `check-in. Alat ini akan mengarah ke area tertentu jika ada antrean panjang maka alat mendekat dan melaksanakan `check-in`, " kata Pelaksana Tugas PT Angkasa Pura Suport Trikora Harjo di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan perusahaan penyedia teknologi di bandara yakni SITA yang rencananya akan diterapkan di sejumlah bandara di bawah induk perusahaan salah satunya Bandara Ngurah Rai Bali.
Inovasi teknologi itu di antaranya teknologi mencetak lembar "boarding pass" tanpa harus melalui loket pelaporan atau "check-in".
Selain itu teknologi mengurus mandiri bagasi serta teknologi robotik untuk pelayanan "check-in" yang dapat digerakkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Trikora Harjo menambahkan pihaknya bersama SITA, perusahaan yang sudah lama bermitra dengan AP I, sepakat untuk meningkatkan kerja sama salah satunya dalam sistem "check-in" penumpang.
Namun untuk pemanfaatan teknologi canggih itu masih dalam tahap penjajakan menyesuaikan dengan kesiapan infrastruktur penyedia jasa.
Sementara itu Presiden SITA Asia Pasifik Sumesh Patel mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap ujicoba pemanfaatan teknologi tersebut.
Pihaknya menargetkan enam hingga sembilan bulan mendatang infrastruktur baru itu dapat diimplementasikan karena memerlukan penyesuaian dengan infrastruktur bandara.
Meski demikian, Patel enggan menyebutkan nilai investasi dari peralatan tersebut namun menyebutkan bagian dari perluasan kemitraan dengan anggaran yang tidak berubah.
"Teknologi ini akan membuat pelayanan di bandara lebih efisien dan bagaimana kami bisa meningkatkan pengalaman penumpang," ucapnya.
Indonesia, lanjut dia, merupakan salah satu pasar industri transportasi udara yang menjanjikan dengan pertumbuhan lalu lintas penumpang yang cukup cukup signifikan dan juga peningkatan investasi pada pesawat, bandara, serta infrastruktur.
Tahun 2017, total lalu lintas penumpang mencapai lebih dari 110 juta orang, menjadikan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun 2036, Indonesia diprediksi akan masuk dalam empat besar pasar penerbangan dunia dengan prediksi 355 juta penumpang. (WDY).
AP jajaki inovasi layanan penumpang Bandara Bali
Kamis, 11 Oktober 2018 19:28 WIB