Nusa Dua (Antaranews Bali) - Forum "Tri Hita Karana" akan mengerahkan investasi hingga 10 miliar dolar AS untuk 30 proyek dan inisiatif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Miliaran dolar dana itu berasal dari modal swasta untuk sektor yang menjadi prioritas di Indonesia," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ketika membuka Forum THK di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Menurut dia, dana investasi tersebut merupakan pembiayaan yang melibatkan pihak swasta dan industri jasa keuangan untuk mendukung proyek-proyek dalam pembangunan berkelanjutan atau "blended finance".
Luhut yang juga Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia itu mengatakan investasi tersebut dapat diarahkan untuk infrastruktur ramah lingkungan, pariwisata lingkungan atau "ecotourism", kesehatan, pemberdayaan perempuan kelautan hingga inovasi.
Sementara itu, Ketua Satgas "Blended Finance" Global Jeremy Oppenheim dalam keterangan persnya menyebutkan melalui forum ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan.
"Sebagaimana Indonesia membuat pembangunan yang inklusif, ini akan memberikan inspirasi negara lain untuk bersama melangkah dan menunjukkan level yang sama," katanya.
Forum THK mengedepankan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) "Indonesia One" yang dibentuk Kementerian Keuangan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). SDG Indonesia One menargetkan 4 juta miliar AS untuk proyek pembangunan infrastruktur hijau dalam skala besar. Hingga saat ini dana yang sudah terkumpul mencapai 2,34 miliar AS.
Kementerian Keuangan pada Maret 2015 meluncurkan obligasi hijau atau "green sukuk" senilai 1,25 miliar dolar AS yang ditujukan untuk pembiayaan proyek-proyek berbasis pelestarian lingkungan di Indonesia. Transaksi itu merupakan penerbitan "green sukuk" pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh negara.
Upaya tersebut merupakan salah satu realisasi komitmen Indonesia pada Paris Agreement yang diratifikasi pada 2016 dalam rangka mendorong Indonesia berkontribusi mengurangi emisi karbon 29 persen hingga tahun 2030.
Forum THK dihadiri sekitar 500 peserta di antaranya para mitra utama yakni CEO Unilever Paul Polman dan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva. Forum tersebut mengambil filosofi masyarakat di Bali yaitu tiga keseimbangan dan harmonisasi hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan ala dan manusia dengan Tuhan atau "Tri Hita Karana". (ed)
