Nusa Dua (Antaranews Bali) - Kementerian Pariwisata telah menyiapkan 33 paket wisata yang ditawarkan kepada para delegasi dan peserta yang mengikuti Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB), 8-14 Oktober 2018.
"Kami menjual destinasi terdekat yang ada di lokasi pertemuan IMF-WB kepada delegasi dan peserta yang dekat dikunjungi, guna meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di GWK Cultural Park Bali, Bukit Ungasan, Badung, Sabtu.
Untuk 33 paket wisata tersebut, Arif Yahya menjelaskan ada 3.200 orang anggota delegasi IMF-WB yang sudah mengunjungi "visit website" Kemenpar dan ada 302 orang atau 9 persen yang sudah memesan. "Ini relatif tinggi," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan "Meeting, Incentive, Convention and Exhibition" (MICE) ini umumnya pembelian paket wisata biasanya 50 persen hingga 70 persen biasanya dilakukan ketika mereka sudah datang.
"Saya prediksi 60 persen hingga 70 persen, para delegasi ini hanya berwisata dilakukan di sekitar lokasi pertemuan," katanya.
Untuk paket-paket yang dijual kepada para delegasi ini, sudah biasa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara lainnya yang pernah datang ke Pulau Dewata.
"Kita menjual tujuh destinasi wisata di Indonesia dengan 63 paket wisata, namun untuk di Bali sendiri kami hanya menjual 33 paket wisata saja," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan pertemuan IMF-WB akan membawa dampak besar pada perekonomian Indonesia.
"Menurut studi Bappenas, pemerintah sudah membuat sejumlah program pembangunan yang diyakini akan menaikkan pertemuan ekonomi di Bali menjadi 6,54 persen Tahun 2018, atau kira-kira 0,64 persen," katanya.
Hal ini pencapaian yang luar biasa dan bagus karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan hingga hingga 32.700 lapangan kerja yang sangat berdampak bagus untuk Bali.
"Berapapun dana yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya sekaligus membangun infrastruktur yang penggunaannya berkelanjutan," katanya. ((WDY)
Kemenpar siapkan 33 paket wisata jelang IMF-WB
Sabtu, 22 September 2018 17:35 WIB