New York (Antaranews) - Harga minyak menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB), dengan minyak mentah AS naik hampir dua persen setelah para pedagang melihat sebuah laporan industri yang menunjukkan stok minyak mentah domestik akan segera turun lagi setelah meningkat tak terduga di minggu terakhir.
Para pedagang mengatakan harga reli sejak awal ketika penyedia informasi industri Genscape melaporkan bahwa persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman untuk minyak mentah AS, turun 1,1 juta barel sejak Jumat, 27 Juli.
Pada Rabu (1/8), harga minyak merosot karena pemerintah AS melaporkan bahwa pada minggu sebelumnya, total persediaan AS naik 3,8 juta barel, sementara persediaan di Cushing turun 1,3 juta barel.
"Ada harapan bahwa peningkatan dari minggu ini akan hilang pada minggu depan," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago. Dia juga mencatat angka produksi bulanan AS jatuh pada Mei.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, patokan internasional, bertambah 1,06 dolar AS atau 1,5 persen menjadi ditutup pada 73,45 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, naik 1,30 dolar AS atau 1,9 persen menjadi menetap di 68,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sebelum laporan Genscape memicu reli, harga minyak turun karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
Arab Saudi, Rusia, Kuwait dan Uni Emirat Arab telah meningkatkan produksi untuk membantu mengompensasi kekurangan yang diantisipasi dalam pasokan minyak mentah Iran setelah sanksi AS diberlakukan.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitra-mitranya termasuk Rusia, telah memangkas produksi untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan, demikian Reuters.
Harga minyak menguat
Jumat, 3 Agustus 2018 6:34 WIB