Singaraja (Antara Bali) - Polres Buleleng, Bali, berupaya memberantas pemakaian dan peredaran narkoba secara ilegal dari dalam, yakni melalui pembekalan pengetahuan mengenai hal tersebut kepada ibu-ibu anggota Bhayangkari.
"Kami berkomitmen membersihkan pemakaian dan peredaran narkoba dari dalam. Kita awali melalui pembekalan kepada ibu-ibu anggota Bhayangkari. Kita upayakan bisa memutus jaringan narkoba," kata Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Ketut Soma Adnyana, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu saat memberikan "kuliah" masalah narkoba di hadapan ibu-ibu anggota Bhayangkari Buleleng. "Penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum kita sangat besar dan rentan mendukung penyebaran HIV/AIDS," ucapnya.
Untuk itu, dia mengajak jajaran Polres Buleleng, termasuk ibu-ibu anggota Bhayangkari, bersepakat memberantas narkoba mulai dari dalam.
Mantan Buser Polda Bali itu yang didampingi Kaur Mintu Gede Lantika mengingatkan bahwa narkoba bukan hanya berasal dari tanaman, namun ada juga yang sintetis dari bahan kimia.
Kepada ibu-ibu anggoota Bhayangkari, ditegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba tak ada gunanya. "Hanya akan menghancurkan keuangan keluarga dan mematikan jiwa," katanya.
Soma Adnyana memberi contoh seorang anggota kepolisian yang tewas karena kecanduan narkoba saat masih menjadi Buser Polda Bali. "Dia selalu menghilang saat diajak bertugas, hingga akhirnya tak terselamatkan," tuturnya.
Disebutkan bahwa orang yang menjadi pecandu narkoba biasanya sering keluyuran malam, suka berjumpa dengan orang-orang asing dan jarang makan jika narkoba masih bereaksi dalam tubuh.
"Pemakai narkoba juga bisa berpengaruh pada alat vital kaum pria. Jadi ibu-ibu bisa perhatikan juga bagaimana kondisi suami saat di tempat tidur," katanya disambut tawa hadirin.
Agar alat vital pemakai narkoba bisa menunjukkan kejantanannya, kata mantan Kasat Reskrim Polres Badung itu, tak jarang mereka menggunakan obat perangsang.
Sementara Gede Lantika, yang berbicara pada sesia kedua, mengingatkan bahwa Buleleng merupakan daerah transit berbagai jenis narkoba. Setelah sampai di Buleleng, barulah barang haram tersebut disebarkan ke daerah lain.
Hal itu, katanya, merupakan bagian dari strategi mengelabuhi petugas kepolisian.
Sama halnya Kasat Narkoba, Lantika juga mengingatkan bahwa narkoba turut membuat rentan penyebaran virus HIV/AIDS. "Berdasarkan informasi, ada juga oknum anggota kepolisian yang terinfeksi HIV/AIDS," akunya di hadapan sekitar 175 ibu Bhayangkari.
Lantika menuturkan, belum lama ini ada ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke dokter. Oleh dokter dia divonis positif HIV/AIDS. Sekarang sedang dicari laki-laki yang menularkan penyakit tersebut.
Buleleng merupakan daerah yang menempati urutan kedua jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak di Bali setelah Kabupaten Badung.
Tingginya jumlah penderita penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV tersebut tak lepas dari banyaknya jumlah kafe-kafe dan tingginya peredaran narkoba di Buleleng.
"Berdasarkan informasi, HIV/AIDS sudah menyebar di semua kecamatan di wilayah kita ini," paparnya.(*)
Buleleng Berantas Narkoba Lewat Ibu Bhayangkari
Sabtu, 6 Agustus 2011 19:53 WIB