Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai Institut Seni Indonesia Denpasar telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan bidang seni di Pulau Dewata.
"Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor ISI Denpasar dan seluruh jajaran atas kerja sama yang telah dibangun selama ini dalam mendukung program Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Mahalango dan Bali Mandara Nawanatya," kata Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Sabtu.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali sangat mengharapkan agar ISI Denpasar tetap mampu melahirkan para seniman dan karya seni yang berkualitas guna memperkaya khasanah budaya Bali.
"Kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini hendaknya tetap dapat dijaga guna menjaga kesenian Bali dari berbagai himpitan perkembangan zaman, guna terwujudnya masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Mandara)," ucapnya pada acara Sidang Terbuka Senat ISI Denpasar serangkaian Dies Natalis XV itu.
ISI Denpasar, tambah Pastika, juga telah mampu menghasilkan lulusan yang kreatif, tangguh, unggul dan berjiwa kewirausahaan serta telah banyak memberikan kontribusi pengabdian pada masyarakat guna mendukung kemajuan ilmu pengetahuan di bidang seni.
"Peran mulia yang diemban civitas akademika ISI Denpasar merupakan wujud nyata pelestarian kesenian Bali, mengingat Bali sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang mengandalkan sektor pariwisata, yang sangat didukung keberadaan kesenian yang dimiliki," ujarnya.
Terkait dengan Dies Natalis XV tersebut, Pastika berharap ISI Denpasar tetap dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan perannya dalam menjaga dan melestarikan seni budaya Bali, serta tetap menjadi perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Bali.
Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha mengatakan kampus setempat merupakan salah satu dari sembilan perguruan tinggi seni di Tanah Air yang memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan (center of excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal.
"Mencermati visi ISI Denpasar maupun perguruan tinggi seni lainnya, ini mengindikasikan bahwa perguruan tinggi seni di Indonesia sudah memiliki kebijakan agar bisa melahirkan sarjana yang tidak saja unggul dan pintar secara akademik, tetapi juga berkarakter yang baik," ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Prof Arya, dalam pembelajaran seni itu mahasiswa juga diajarkan secara langsung mengasah sensibilitas rasa, terutama terhadap keindahan yang merupakan bidang kajiannya. Seseorang yang sensitif terhadap keindahan pada akhirnya juga sensitif terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kebaikan, solidaritas sosial dalam pergaulan.
Dalam kesempatan itu, Rektor ISI Denpasar menyampaikan sejumlah pencapaian yang telah diraih dalam kurun satu tahun terakhir seperti pada tahun akademik 2017/2018 ISI Denpasar telah "dilamar" oleh 1.482 orang calon mahasiswa dalam negeri dan 265 calon mahasiswa luar negeri dari 23 negara.
Dalam bidang kemahasiswaan, ISI Denpasar masih tetap melanjutkan program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2017 dengan mengirimkan dua orang mahasiswa untuk menempuh pendidikan selama satu semester di University of Malaysia. Bahkan mahasiswi peserta AIMS ISI Denpasar atas nama Sri Ayu Pradnya Larasari dinobatkan sebagai peserta AIMS terbaik.
Prof Arya menambahkan, ISI Denpasar di bidang penelitian, penciptaan seni, dan pengabdian kepada masyarakat pada tahun ini telah memenangkan sejumlah hibah penelitian. Pada masyarakat, ISI Denpasar telah melaksanakan rekonstruksi seni Joged Pingitan dan rekonstruksi seni rupa melukis dulang di Bangli.
"Dalam bidang kerja sama dalam negeri, ISI Denpasar tetap konsisten dengan program 'ngayah' ke desa-desa untuk membantu masyarakat dalam pembinaan dan pagelaran seni budaya. Sebagai kegiatan rutin, ISI Denpasar telah berpartisipasi pada PKB 2018 dan kerja sama lainnya," ujarnya.
Pada September 2018, ISI Denpasar akan membuka program "culture hub" atau kuliah jarak jauh, pertukaran dosen dan mahasiswa dengan Seoul Institut of Art Korea. Dari Februari-Juli 2018, ISI Denpasar kedatangan sejumlah dosen tamu untuk mengajar dan memberi workhsop kepada mahasiswa ISI Denpasar dan sebagainya. (ed)
Gubernur Bali: ISI berkontribusi dalam pembangunan seni
Sabtu, 28 Juli 2018 15:57 WIB