Denpasar (Antaranews Bali) - Direktorat Polisi Perairan Polda Bali melaksanakan sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat pesisir dan kelompok nelayan Taman Segara Kodang, agar tidak mudah terpengaruh paham-paham radikal dan anti-Pancasila.
Kasatrolda Dit Polair Polda Bali, AKBP I Wayan Suci Wyantara dalam siaran pers di Denpasar, Minggu, mengharapkan kegiatan ini dapat dipahami seluruh warga agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal dan anti Pancasila, yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan.
"Dengan kita memperkuat persatuan dan kesatuan, maka keamanan di Bali tetap aman dan kondusif," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi dari Ditpolair Polda Bali disambut dengan baik oleh masyarakat pesisir dan kelompok nelayan Taman Segara Kodang, terlihat dari keseriusan warga mendengarkan penyampaian dari ketua tim sosialisasi (Wayan Suci) itu.
Ia mengajak seluruh nelayan setempat, agar bersatu dan tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, meskipun Indonesia memiliki keberanekaragaman ras, suku, agama dan budaya.
Pihaknya juga menyampaikan kepada warga pesisir dan kelompok nelayan mengenai biota laut yang dilindungi, apabila para nelayan/ masyarakat menemukan atau mendapatkan satwa laut yang dilindungi seperti penyu agar dilepas kembali ke habitatnya.
"Apabila ada ditemukan orang yang membawa atau menangkap satwa laut yang dilindungi agar segera di laporkan ke Polair atau ke BKSDA untuk dapat cepat kita tangkap," katanya.
Dalam acara sosialisasi itu, salah satu warga yang mengikuti kegiatan menyampaikan kegiatan seperti ini agar secara berkesinambungan dapat dilaksanakan sehingga bagi warga yang belum paham mengenai paham radikalisme dan anti Pancasila, bisa menjadi mengerti dan tidak mudah terpengaruh.
Mengenai satwa yang dilindungi kami sangat setuju agar kita jaga kelestariannya. "Karena dengan banyaknya satwa yang dilindungi ada didaerah kita akan dapat menarik para wisatawan yang ingin datang ke Bali," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. (ed)
Polda Bali bina nelayan agar tak terpengaruh radikalisme
Minggu, 22 Juli 2018 8:48 WIB