Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali mengharapkan para petani di daerah itu melakukan penyesuaian pola tanam untuk meminimalkan kerugian akibat kemarau yang diprediksi mulai April.
"Untuk lahan sawah yang diidentifikasi sulit pengairannya, kami minta melakukan penyesuaian pola tanam, seperti menanam palawija yang sedikit membutuhkan air," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Senin.
Bagi lahan persawahan yang daerahnya tidak terlalu kering, pihaknya menyarankan agar menanam varietas padi tertentu yang memang cukup tahan dengan jumlah air yang minim.
"Biasanya memang ada saja sawah-sawah petani yang sampai gagal panen karena kekeringan, sehingga kami juga meminta petani untuk ikut asuransi usaha tanam padi. Daerah-daerah yang rawan kering agar diasuransikan karena siapa tahu terjadi puso," ucapnya.
Petani diharapkan pula ikut asuransi usaha tanam padi (AUTP), apalagi sekarang masih disubsidi 80 persen oleh pemerintah pusat, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar.
Wisnuardhana menambahkan, untuk di luar lahan sawah yang sumber airnya ada, juga bisa dibantu dengan pompanisasi. "Sebenarnya kami punya stok pompa banyak dan jika kurang bisa meminjam dari Dinas Pekerjaan Umum," ucapnya.
Pada daerah-daerah yang dilaporkan adanya kekeringan, kemudian akan didrop pompa untuk membantu pengairan pada daerah yang mengalami kemarau yang ekstrem tersebut.
"Biasanya kami juga diberikan peta oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana daerah-daerah yang kemaraunya ekstrem dan juga sumber airnya terbatas," ujarnya.
Menurut Wisnuardhana, secara umum setiap kabupaten di Bali ada daerah-daerah yang rawan kering. Tetapi, jika dilihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, daerah yang paling ekstrem keringnya di Kabupaten Buleleng dan juga di Jembrana.
"Di Buleleng pada saat musim kemarau kering sekali dan pada saat musim hujan sering terjadi kebanjiran," katanya. (ed)
Distan Bali: sesuaikan pola tanam antisipasi kemarau
Senin, 26 Maret 2018 16:42 WIB