Mangupura (Antaranews Bali) - Keberadaan tempat pengolahan sampah "Seminyak Clean" di Kuta, Badung, Bali, menjadi percontohan bank sampah untuk desa lainnya di Kabupaten Badung, karena mampu mengelola sampah secara mandiri dan menguntungkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Putu Eka Merthawan, di Mangupura, Minggu, mengatakan dari 15 bank sampah yang masih eksis di Badung, satu diantaranya bank sampah "Seminyak Clean".
"Saat ini, kami jadikan Seminyak Clean menjadi percontohan bank sampah, karena sudah mampu melakukan tata kelola sampahnya secara profesional. Seminyak Clean menjadi yang terbaik dengan perolehan omzet pengolahan sampah mencapai Rp160 juta per bulan," kata Eka.
Ia menuturkan, bank sampah ini mampu berkembang pesat dan telah memiliki 26 unit truk yang siap melayani nasabah (restoran, hotel, petugas kebersihan pantai dan jalanan maupun masyarakat) di daerah itu yang menjual sampah yang telah dipilah-pilah untuk dapat didaur ulang kembali.
"Keberadaan Seminyak Clean ini juga mampu menyerap tenaga kerja sangat besar hingga 50 orang dan ini membuktikan bahwa memang menguntungkan hingga ratusan juta per bulan," katanya.
Oleh karena itu, DLHK Badung mendorong ada bank sampah lainnya pada masing-masing desa atau banjar untuk mengatasi permasalahan sampah selama ini.
Target bank sampah ini untuk melestarikan lingkungan dan edukasi kepada masyarakat agar mau mengubah perilakunya sejak dini. Ia menilai, tantangan dalam upaya pengelolaan sampah ini memang cukup besar karena banyak masyarakat yang belum melirik peluang investasi sampah ini.
Namun, jika pengelolaan sampah yang ada dilakukan masyarakat dengan tekun, tulus dan kerja keras, maka hasilnya akan sangat menguntungkan.
"Untuk itu, kami ingin melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah ini dengan pola `business to business`, bukan `social to business`, artinya adalah masyarakat akan mendapat untung dalam mengelola sampah ini," katanya. (*)
"Seminyak Clean" Badung jadi percontohan bank sampah
Minggu, 21 Januari 2018 15:23 WIB