Jakarta (Antaranews Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat sebesar 22 poin menjadi
Rp13.316 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.338 per dolar Amerika
Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu
mengatakan nilai tukar rupiah masih melanjutkan penguatan ditopang
ekspektasi pasar terhadap ekonomi nasional yang kondusif.
"Pergerakan rupiah kembali mengalami kenaikan, rupiah masih
terbantu sentimen dari data neraca perdagangan Indonesia pada 2017 yang
surplus," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia
pada 2017 surplus sebesar 11,84 miliar dolar AS, naik dibandingkan
surplus pada 2016 yang sebesar 9,53 miliar dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, perkiraan Bank Indonesia mengenai inflasi
Januari 2018 sebesar 0,6 persen, atau lebih rendah dari historis
Januari tahun sebelumnya juga tampaknya direspon positif oleh pelaku
pasar uang.
"Ekonomi dalam negeri yang positif akan mempertahankan laju rupiah.
Apalagi, mata uang di kawasan Asia juga mengalami apresiasi terhadap
dolar AS<" katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan bahwa tingginya
minat investor asing terhadap obligasi pemerintah Indonesia baik di
pasar primer maupun sekunder turut menjaga penguatan nilai tukar rupiah.
Di sisi lain, lanjut dia, harga komoditas yang masih berada dalam
tren penguatan juga masih menjadi katalis positif bagi rupiah untuk
dapat melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS. (WDY)
Rupiah Rabu menguat menjadi Rp13.316 per dolar AS
Rabu, 17 Januari 2018 11:19 WIB