Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali hingga saat ini masih mengidentifikasi sejumlah kegiatan yang harus dilakukan terkait pemanfaatan dana promosi pariwisata sebesar Rp100 miliar yang dialokasikan pemerintah pusat untuk memulihkan kondisi kepariwisataan setempat.
"Dananya di Kementerian Pariwisata, kami masih mengindentifikasi kegiatan apa yang harus dilakukan, tetapi saya cadangkan kalau airport itu tutup, baik kepada penumpang atau wisatawan yang tidak bisa berangkat, dan yang telantar, itu juga termasuk promosi," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Jumat.
Menurut orang nomor satu di Bali itu, kegiatan promosi pariwisata tidak mesti dilakukan dengan studi banding ke luar negeri, karena upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan juga salah satu bentuk promosi yang luar biasa.
"Mereka (wisatawan-red) hanya ingin tidak disia-siakan (ketika bandara tutup). Kalau dia diperlakukan dengan baik, kita kasih fasilitas, juga diatur, diurus, saya kira itu promosi yang luar biasa," ucapnya.
Jika wisatawan sudah merasa tidak puas, "dipalakin" (diperas), dan tiketnya dinaikkan (dikemplang), maka gal itu termasuk tindakan demosi bagi kepariwisataan Bali.
Pastika menambahkan, hingga saat ini dana Rp100 miliar tersebut masih ada di Kementerian Pariwisata, sedangkan untuk pencairannya tergantung proposal yang diajukan.
Yang jelas, ujar dia, sejumlah kegiatan yang direncanakan menggunakan dana tersebut seperti menanggung biaya transportasi maupun logistik wisatawan selama menunggu di bandara, ketika bandara terpaksa ditutup, karena dampak erupsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.
"Kalau hotel, okelah kesepakatan PHRI dikasi gratis tiga malam. Kamarnya gratis, tetapi makanannya dimana, karena duitnya (wisatawan) sudah habis," kata Pastika.
Selain itu, Pastika menilai kunjungan Wapres Jusuf Kalla beserta keluarga ke Bali untuk menghabiskan libur akhir tahun juga menjadi promosi yang luar biasa bagi Bali karena menunjukkan Pulau Dewata masih aman dikunjungi, meskipun beberapa kali terjadi erupsi Gunung Agung.
Dampak langsung erupsi gunung tertinggi di Bali tersebut diprediksi hingga radius 8-10 kilometer dari puncak Gunung Agung. (WDY)
Pemprov Bali identifikasi pemanfaatan dana promosi Rp100 miliar
Jumat, 29 Desember 2017 16:00 WIB