Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB) akan menayangkan berbagai film karya sutradara Nia Dinata tentang perempuan dalam program Sinema Bentara yang akan berlangsung selama dua hari di daerah itu.
"Melalui sebuah film, kita nanti akan kaji dan dalami bagaimana persoalan kaum perempuan di Indonesia. Dan kita akan bisa melihat problematik yang dihadapi perempuan di Bali saat ini," ujar Juwitta Lasut dari Bentara Budaya Bali, Senin.
Pemutaran film yang diakhiri dengan diskusi tersebut berlangsung Senin-Selasa (18-19/7) di Bentara Budaya Bali, Jalan By pass Ida Bagus Mantra. Sementara dalam diskusi tentang persoalan perempuan nantinya akan dibahas bersama pengamat sosial dan gerakan perempuan Bali Dr Nazrina Zuryani.
Dr Nazrina Zuryani merupakan seorang dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang juga seorang pemerhati masalah sosial-budaya khususnya di Bali.
Selain itu, Nazrina yang juga pernah meraih gelar Ph.D dari Newcastle University ini juga selalu mengakaji persoalan dan peran perempuan di tengah masyarakat urban yang belum sepenuhnya terlepas dari jeratan budaya patriarki.
Sedangkan Nia Dinata dipilih karena merupakan salah satu cineas perempuan yang sudah dikenal nama serta karyanya melalui berbagai festival film, dan pernah memenangkan award di Seoul, mendapat mention di New York Times, serta masuk dalam INDV.
Seperti karya filmnya berjudul Ca Bau Kan pada tahun 2001 yang diangkat dari novel Remy Silado. Film tersebut mengisahkan tentang komunitas Tionghoa Indonesia pasca reformasi.
Karena film inilah Nia yang merupakan lulusan Komunikasi di Boston dan Pennsylvania mendapat predikat Sutradara Baru Terbaik yang Menjanjikan di Festival Film Asia Pasifik, Korea pada tahun 2002, bahkan dinominasikan sebagai kandidat Film Asing Terbaik pada Oscar 2003.
Sedangkan karyanya yang lain yakni, berjudul Arisan!, merupakan sebuah film yang menampilkan keunikan kehidupan kaum kosmopolitan di Jakarta, dan dirilis pada tahun 2003.
Arisan! berhasil memenangkan kelima penghargaan utama dalam Festival Film Indonesia 2004, yakni Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
Hingga film ini berhasil diputar di festival film Internasional seperti di New York, Amsterdam serta Vancouver.
Sedangkan karyanya pada tahun 2006 dan 2008 lebih mengisahkan tentang perempuan, yaitu film Berbagi Suami pada tahun 2006 dan Perempuan Punya Cerita pada 2008.
Dalam kedua film tersebut, Nia lebih dalam menyoroti dan mengkritisi peran gender dan budaya patriarki yang kerap menimbulkan gejolak tersendiri bagi kaum perempuan.(*)
Diskusi Perempuan Melalui Film Karya Nia Dinata
Senin, 18 Juli 2011 19:36 WIB