Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan menyiapkan kantor bagi penggantinya yang terpilih pada Pilkada 2018 agar dapat diajak bersama menyusun rencana pembangunan dan anggaran perubahan.
"Jadi gubernur terpilih bulan Juni nanti akan saya siapkan kantor di dekat kantor saya. Akan saya ajak susun RPJMD, susun anggaran perubahan 2018 dan anggaran induk 2019," kata Pastika saat berdiskusi dengan Paiketan Krama Bali di Denpasar, Sabtu.
Hal itu, menurut Pastika, agar pembangunan dan program di Bali bisa berkesinambungan dari dirinya hingga pemimpin Bali setelahnya.
Ia mengingatkan selama masa transisi, semua harus bebas dari kepentingan, dan segala keputusan harus bertujuan untuk kebaikan masyarakat dan pembangunan Bali.
"Pertemuan ini bertujuan untuk menggali masukan tentang program-program yang telah berjalan, serta meminta saran untuk program yang perlu dimasukkan dalam periode berikutnya. Jadi, masa jabatan saya yang masih beberapa bulan lagi, saya ingin mempercepat penyelesaian program kerja, saya tidak ingin bersantai-santai saja menyongsong masa pensiun saya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Agung Suryawan Wiranatha mengatakan bahwa Paiketan Krama Bali adalah kumpulan dari beberapa organisasi yang memiliki visi dan misi yang sama, yaitu untuk menjaga Bali.
"Berbagai organisasi di bidang kebudayaan, pariwisata, pertanian, agama dan hukum bergabung dalam paiketan ini," ujarnya.
Mengenai undangan Gubernur Bali untuk duduk bersama, ia sangat mengapresiasi, dan berharap bisa menjadi langkah awal untuk pembangunan Bali ke depan, terutama setelah nanti diganti oleh gubernur yang baru.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap jika pariwisata masih menjadi andalan perekonomian Bali, sehingga pembenahan sektor pariwisata di segala bidang sangat diperlukan.
Apalagi setelah peristiwa erupsi Gunung Agung, citra pariwisata Bali sempat tercoreng, seperti angkutan untuk wisatawan ke bandara terdekat tidak optimal, bahkan kondisi Terminal Mengwi yang memprihatinkan menjadi sorotan wisatawan.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa hal itu perlu dijadikan momentum untuk memoles kembali wajah pariwisata Bali. Aspirasi para anggota untuk menjaga lariwisata Bali yang berkualitas juga terungkap dalam pertemuan ini, bukan hanya menjadi pariwisata massal yang ternyata banyak memberikan dampak negatif bagi pulau ini.
Selain itu, Pemprov Bali juga diharapkan berhasil mendapat dana perimbangan di bidang pariwisata dari pusat, karena hingga sat ini Bali masih menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
Diskusi itu dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Yuniartha, Kepala Biro Humas dan Protokol I Dewa Gede Mahendra Putra serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ketut Lihadnyana. (*)
Pastika Siapkan Kantor untuk Penggantinya
Sabtu, 9 Desember 2017 21:05 WIB