Karangasem (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan Pemerintah senilai Rp1 miliar untuk operasional dan aktivitas posko kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem saat siaga darurat Gunung Agung.
"Dana ini akan menambah anggaran yang ada," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Karangasem, Minggu.
Menurut Willem, dengan status darurat tersebut BNPB dapat menggunakan dana siap pakai yang diambil dana cadangan penanggulangan bencana yang ada di Kementerian Keuangan.
"Itu bisa diakses melalui BNPB apabila situasi darurat. Jadi Pemerintah Indonesia ini sangat bagus, di negara lain tidak ada seperti itu," katanya.
Dia menjelaskan situasi kedaruratan itu dibagi menjadi tiga yakni siaga darurat seperti yang saat ini ditetapkan di Kabupaten Karangasem, tanggap darurat (setelah erupsi) dan transisi darurat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya menambahkan dana bantuan itu merupakan bantuan awal untuk operasional, BNPB masih menyiapkan dana siap pakai untuk penanganan darurat dan akan memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri sebelumnya telah menetapkan status keadaan darurat bencana peningkatan aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem selama 14 hari yaitu mulai 18 September hingga 1 Oktober 2017.
Masa keadaan darurat itu, lanjut dia, sangat tergantung pada ancaman letusan dari Gunung Agung sesuai rekomendasi PVMBG dan penanganan bencana.
Sutopo lebih lanjut menjelaskan aktivitas vulkanik dan kegempaan Gunung Agung masih tinggi, salah satunya dengan menimbulkan asap kawah putih sedang dengan tinggi 200 meter.
Pergerakan magma di dapur magma mendesak batuan masih terus berlangsung.
"Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus. Kami imbau masyarakat tetap tenang. Di berbagai media sosial beredar foto, video dan pemberitahuan yang menyesatkan. Itu semua `hoax`," katanya.
Sementara itu terkait jumlah pengungsi, Pusdalops BPBD Provinsi Bali mencatat jumlah pengungsi sekitar Gunung Agung per Minggu (24/9) sekitar pukul 12.00 Wita bertambah menjadi 34.931 jiwa yang tersebar di 238 titik di tujuh kabupaten di Bali.
Diperkirakan jumlah pengungsi itu akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar.
Sutopo mengatakan ada sebagian masyarakat yang mengungsi keluar Pulau Bali.
"Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi," imbuh Sutopo. (WDY)
BNPB Menyalurkan Bantuan Rp1 Miliar Darurat Agung
Minggu, 24 September 2017 19:48 WIB