Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Selasa pagi, bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi
Rp13.175 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.165 per dolar Amerika
Serikat (AS).
"Laju mata uang rupiah cenderung mulai tertahan setelah mengalami
kenaikan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, sebagian pelaku
pasar diperkirakan melakukan aksi ambil untung," kata analis Binaartha
Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Namun, lanjut Reza, pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih
relatif terbatas mengingat kondisi ekonomi Amerika Serikat yang
kemungkinan masih terganggu akibat situasi politik yang relatif kurang
kondusif, serta belum adanya kejelasan kenaikan suku bunga Bank Sentral
AS atau The Fed.
Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen positif juga bermunculan,
di antaranya disepakatinya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2018 oleh
Komisi XI DPR, serta instruksi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat
pembangunan infrastruktur akan memberi imbas positif pada rupiah.
Selain itu, lanjut dia, Bank Indonesia yang mengeluarkan aturan
Commercial Paper untuk mencegah krisis keuangan menambah sentimen
positif bagi pasar uang di dalam negeri.
Sementara itu, analis Monex Investindo Futures Putu Agus mengatakan
bahwa dolar AS mendapat momentum penguatan pasca meredanya ketegangan
geopolitik dengan Korea Utara serta terhindar dari potensi shut down pemerintahan AS. (WDY)
Rupiah Selasa Melemah Menjadi Rp13.175 per Dolar AS
Selasa, 12 September 2017 11:17 WIB