"Ritual atau upacara ini memang diikuti khusus mahasiswa baru. Jumlah total pesertanya mencapai sekitar 225 orang lebih," kata Ketua Panitia Upanayana STAHN MK Singaraja, Putu Subawa, S.Pd.M.Pd, di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, prosesi upanayana merupakan rangkaian di setiap kampus keagamaan sebelum mengikuti perkuliahan dan masa menuntut ilmu. Selain memang sebagai penyucian diri bersentuhan dengan sastra agama dan kitab suci.
Makna lain upanayana adalah sebagai proses inisiasi awal bagi para mahasiswa sebelum mereka mendalami kitab suci agama Hindu yang merupakan kitab yang mengandung unsur sakral.
Subawa menambahkan, ritual upanayana dipuput atau dipimpin oleh seorang pandita atau pendeta dalam agama Hindu. Mereka akan disucikan satu per satu melalui ritual rerajahan khusus di lidah dan beberapa bagian lainnya.
Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi, mengatakan, STAHN Mpu Kuturan memang selalu rutin melaksanakan ritual upanayana kepada mahasiswa baru kampus agama berstatus negeri yang pertama di Bali bagian utara tersebut.
Menurut Suweta, dalam ajaran Agama Hindu disebutkan memang memandang pengetahuan sangat penting dan ilmu pengetahun harus selalu dilandasi dengan nilai-nilai agama.
"Perkembangan ilmu tanpa agama menjadi buta dan agama tanpa ilmu lumpuh," kata dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, proses dengan menggunakan simbol-simbol sakral pengharapan agar dimudahkan menyerap ilmu untuk selanjutnya diberdayakan untuk kemajuan dalam pendidikan.
Di sisi lain, STAHN Mpu Kuturan masih membuka peluang bagi calon mahasiswa baru yang ingin bergabung menjadi mahasiswa. "Pendaftaran masih dibuka dan siapa yang mendaftar dipersilahkan datang ke kampus langsung," demikian Suweta. (bgs)
Video oleh Bagus Andi Purnomo