Bogor (Antara Bali) - Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden (UKP)
Pemantapan Ideologi Pancasila (PIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan
bahwa Pancasila tidak sekadar dasar negara, ideologi dan cita-cita
pemersatu bangsa, tapi juga sebuah dedikasi moral, tuntutan hidup,
termasuk dalam pembentukan karakter dan jiwa pemimpin Indonesia.
"Membaca
pidato-pidato Bung Karno sebagai seorang proklamator, sebagai pahlawan
bangsa, beliau pernah mengatakan Indonesia harus punya dedication of
live untuk kehidupannya," kata Megawati dalam pidato peluncuran program
penguatan pendidikan Pancasila di halaman belakang Istana Bogor di Jawa
Barat, Sabtu.
Menurut dia, Bung Karno sadar bahwa membangun negara memerlukan
dasar-dasar moral dan pembentukan karakter, sehingga Pancasila dijadikan
petunjuk bangsa untuk menghindari hal-hal yang negatif. "Pancasila dalam arti moral, yaitu membimbing kita, mengharuskan kita dalam tingkah laku sehari-hari," katanya.
Megawati juga menilai Pancasila harus menjadi bagian yang tidak
terpisahkan bahkan sudah seharusnya menjadi fondasi dari sistem
pendidikan Indonesia. Megawati meyakini hadirnya moral Pancasila dalam pendidikan di
Indonesia harus mampu melahirkan manusia Indonesia yang handal.
Ketua Umum PDIP ini menilai moral Pancasila adalah modal bagi seseorang untuk dapat menjadi seorang pemimpin. Dalam kesempatan ini, Megawati juga mengatakan, bahwa sebagai
pemimpin, minimal memiliki daya tarik dan memiliki kemampuan dalam
memimpin rakyat.
Menurut Megawati, daya tarik itu diperlukan agar bisa membuat yang lain memenuhi ajakannya, namun jangan terlalu over dosis. Sedangkan kemampuan, katanya, karena pemimpin harus bisa membuat
rakyat merasa mampu membangunkan rasa percaya diri rakyat untuk mencapai
cita-cita dan mimpi tersebut. (WDY)
Megawati: Pancasila Tuntutan Hidup untuk Bentuk Karakter Pemimpin
Sabtu, 12 Agustus 2017 21:10 WIB