Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berbagi pengalaman kepemimpinan kepada para perwira siswa Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri yang melaksanakan kuliah kerja dalam negeri di Pulau Dewata.
"Pemimpin itu harus bisa membaca arah perubahan dan menyikapi perubahan tersebut. Bekerjalah sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria. Jadilah pemimpin yang profesional, modern dan terpercaya," kata Pastika saat menerima peserta Sespimti Polri Pendidikan Regional ke-26 tahun 2017, di Denpasar, Selasa.
Seorang pemimpin, lanjut dia, juga harus berpikir strategis, responsif dan mampu mengelola perubahan yang terjadi di sekitar kita.
"Pemimpin harus bisa bekerja secara profesional dan mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan status dan fungsinya masing-masing. Yang tidak kalah penting, pemimpin wajib mengimplementasikan semangat revolusi mental dalam menggerakkan roda organisasi," ujar mantan Kapolda Bali itu.
Pastika mengurai bahwa revolusi mental memiliki tiga nilai dasar yang bisa diterapkan yakni integritas, etos kerja, dan kebersamaan/gotong royong.
Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata, berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral, dan etika.
Sedangkan nilai etos kerja yang dapat diartikan sebagai sebuah sikap yang berorientasi pada hasil yang terbaik, semangat tinggi dalam bersaing, optimistis, dan selalu mencari cara-cara yang produktif dan inovatif.
"Terakhir, gotong royong dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien," ucapnya.
Menanggapi salah satu pertanyaan peserta terkait upaya menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali, Pastika menyampaikan untuk menaikkan PAD berbagai langkah ditempuh Pemprov Bali di antaranya dengan menggandeng pihak kepolisian dalam upaya penertiban terhadap pembayaran pajak kendaraan bermotor serta melakukan efisiensi penggunaan anggaran dengan menekan belanja pegawai.
Terkait pelaksanaan Sespimti yang dilaksanakan di Bali dari 31 Juli hingga 4 Agustus 2017, Pastika menyambut baik dan berharap mereka akan mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang Bali. Dengan demikian, informasi tersebut dapat berguna bagi pengembangan karir dan tugas yang akan diemban di masa yang akan datang.
Sementara itu Pengendali Sespimti Polri Pendidikan Regional ke-26/ 2017 Irjen Pol Ilham Salahudin mengatakan bahwa terdapat 10 orang perwira siswa dan lima perwira, serta satu orang supervisor yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di Bali.
Kegiatan KKDN merupakan rangkaian dari kegiatan pembelajaran Program Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-26 yang telah dibuka pada 30 Maret 2017 dan rencananya akan ditutup pada 31 Oktober.
Dalam KKDN ini, para perwira siswa akan melakukan penelitian dan pencarian data dalam upaya memantapkan kemampuan kepemimpinan yang profesional, modern dan terpercaya melalui revolusi mental guna mengantisipasi dampak perkembangan ekonomi global dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
"Kompetensi utama yang diharapkan adalah peserta mampu merumuskan konsep strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi Polri dalam mengelola kegiatan fungsi kepolisian," kata Ilham. (WDY)
Gubernur Pastika Berbagi Pengalaman Kepemimpinan Pada Perwira Polri
Rabu, 2 Agustus 2017 15:10 WIB